Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gelombang Tinggi Bakal Landa Aceh

Gelombang Tinggi Bakal Landa Aceh Kapal bersandar di tepi perairan Selat Malaka, Ujong Blang, Lhokseumawe, Aceh, Kamis (21/12). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Malikussaleh mengimbau nelayan dan masyarakat pesisir untuk waspadai gelombang tinggi mencapai dua meter yang melanda perairan Aceh hingga dua hari ke depan. | Kredit Foto: Antara/Rahmad
Warta Ekonomi, Banda Aceh -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat, mengeluarkan peringatan dini akan potensi gelombang tinggi mencapai tiga meter di wilayah perairan Aceh hingga akhir pekan ini.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Aceh, Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Rabu mengatakan, cuaca ekstrem saat ini akibat pusat tekanan rendah di Samudera Hindia perairan Barat di Aceh.

"Dampaknya, maka kami minta untuk mewaspadai gelombang tinggi 2,5 hingga 3 meter di wilayah perairan Aceh. Terutama di bagian Barat-Selatan di Aceh, dan Samudera Hindia sebelah Barat Simeulue," tegasnya.

Ia menyebut, kecepatan angin di bagian Barat-Selatan dan sebelah Barat dari Simeulue tersebut, terutama saat terjadinya gelombang tinggi bisa mencapai hingga 15 knots atau sekitar 30 kilometer per jam.

Kedua wilayah perairan di provinsi paling Barat Indonesia ini berpotensi di landa hujan lebat akibat tekanan udara saling berbeda, sehingga pertumbuhan awan-awan konvektif sangat cepat terjadi "Perairan Barat-Selatan, dan Samudera Hindia Barat paling rendah gelombang laut antara satu hingga 1,5 meter. Dan paling tinggi, mencapai tiga meter," katanya lagi.

Ia melanjutkan, sementara untuk wilayah pelayaran Sabang-Banda Aceh diperkirakan bakal di landa gelombang laut berkisar antara 0,5 hingga dua meter.

Wilayah perairan Utara-Timur, dan Selat Malaka bagian Utara di Aceh relatif aman bagi pengguna transportasi laut, dan kapal nelayan penangkap ikan.

"Utara-Timur kita perkirakan 0,2 hingga satu meter, sedangkan Selat Malaka bagian Utara 0,5 sampai 1,5 meter," tutur Zakaria.

Pekan lalu dilaporkan, seorang nelayan di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, hilang setelah jatuh ke dalam laut dari boat saat memancing di perairan Pidie Jaya.

"Kejadiannya pada Sabtu (26/5) sekitar pukul 03.00 WIB saat melakukan aktivitas melaut dengan memancing di sekitar perairan Pidie Jaya," ucap Danlanal Lhokseumawe, Kol M Sjamsul Rizal.

Ia menyebut, kronologis kejadian berawal sekira pukul 03.00 WIB, korban bersama rekannya yang bernama Bakri (40), sedang memancing di laut menggunakan boat kecil. Karena cuaca di laut sedang angin kencang, mereka merapat ke Kapal Motor Beng Azi untuk ditarik dengan cara diikatkan di tali buritan kapal KM Beng Azi.

"Akan tetapi naas, akibat hempasan gelombang yang kuat, Safuan terjatuh ke laut dan langsung digulung ombak," ujar Sjamsul.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: