Kinerja ekspor Sulsel sepanjang 2018 mengalami penurunan bila dibandingkan setahun sebelumnya. Merosotnya nilai ekspor secara keseluruhan dipengaruhi menurunnya permintaan barang dari sejumlah negara yang menjadi langganan. Semisal ekspor Sulsel ke Amerika Serikat dan ke Malaysia yang bisa dibilang 'terjun bebas' alias anjlok.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor Sulsel ke Amerika Serikat periode April 2018 bahkan nihil. Adapun rentang Januari-April tahun ini, pengiriman barang ke negeri adidaya itu hanya US$6,75 juta. Itu menurun 82,80% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar US$39,26 juta. Kontribusi ekspor Sulsel ke Amerika Serikat pun sangat kecil dari total nilai ekspor menembus US$338,86 juta.
Tidak jauh berbeda dengan ekspor Sulsel ke Malaysia yang juga merosot tajam. Periode April 2018, nilai ekspor ke negara tetangga hanya US$0,11 juta. Adapun total nilai ekspor selama empat bulan pertama tahun ini hanya US$4,42 juta. Terjadi penurunan 83,88 persen, dimana periode yang sama tahun lalu, nilai ekspor Sulsel ke Malaysia mencapai US$27,42 juta.
"Ekspor Sulsel sepanjang 2018 terbanyak ke Jepang US$232,36 juta. Menyusul Tiongkok (US$49,50 juta) dan Vietnam (US$11 juta). Adapun untuk Amerika Serikat dan Malaysia mengalami penurunan cukup signifikan. Masing-masing periode Januari-April 2018 sebesar US$6,75 juta dan US$4,42 juta atau turun 82,80% dan 83,88 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," kata Kepala BPS Sulsel, Nursam Salam, di Makassar.
Secara keseluruhan, Nursam menyampaikan ekspor Sulsel periode Januari-April 2018 merosot 4,17% dibandingkan tahun lalu. Dari sebelumnya sempat menembus US$353,61 juta menjadi US$338,86 juta. Secara bulanan pun terjadi penurunan, tapi tidak signifikan sebesar 1,68%. Dari sebelumnya US$91,88 juta pada Maret 2018 menjadi US$90,34 juta pada April 2018.
"Tapi secara tahunan untuk April apabila dibandingkan capaian tahun ini dengan tahun sebelumnya, ada koreksi atau peningkatan 2,53 persen. Dimana pada April tahun ini mencapai US$90,34 juta atau lebih baik dibandingkan April tahun lalu sebesar US$88,10 juta," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: