Ketika era Soviet, orang asing dilarang memasuk Nizhny Novgorod, kota yang dulu merupakan tempat rahasia program persenjataan, serta tempat di mana pembangkang Andrei Sakharov diasingkan.
Kini, kota kuno Rusia berpopulasi 1,2 juta orang itu terus menggeliat dan menjadi tempat tujuan warga dari berbagai negara untuk menyaksikan sejumlah pertandingan putaran final sepak bola Piala Dunia 2018.
Kota yang sebelum bubarnya Uni Soviet tahun 1991 tidak boleh diinjak oleh warga asing, pada Senin mendatang justru akan semarak dimana fans sepak bola bakal menyaksikan pertandingan Swedia melawan Korea Selatan.
"Saya membaca mengenai sejarah kota ini, terdengar seperti tempat mengerikan di era perang dingin. Tapi lihat sekarang, waktu telah mengubahnya," kata suporter asal Swedia Axel Gustavsson. Ia pun meminta seorang warga lokal untuk berfoto selfie di stadion kota Nizhny Novgorod, tempat bertemunya sungai Volga dan Oka.
Berbeda dengan masa lalu yang suram, kota ini menjadi tempat yang paling terbuka di Rusia di era 1990an di bawah gubernur Boris Nemtsov.
Sekarang untuk Piala Dunia, para pejabat kota menyambut hangat para fans, para sukarelawan disebar di bandara dan jalan-jalan dipenuhi spanduk selamat datang.
Nizhny Novgorod akan menjadi tuan rumah pertandingan penyisihan grup, yakni Argentina vs Kroasia, Inggris vs Panama, dan Swiss vs Kosta Rika, kemudian satu laga 16 besar dan perempat final di stadion berkapasitas 45.000 orang.
Sementara itu penduduk lokal berharap para fans luar negeri dapat melihat warisan budaya kota tersebut, termasuk benteng "Kremlin" di kaki bukit, serta minuman, nyanyian dan menyaksikan olahraga di Nizhny Novgorod.
"Saya berharap pendatang asing tidak sekedar datang untuk nonton bola, tapi juga melihat tempat lainnya di kota ini, museum dan pusat seni," kata Artem Filatov, sorang seniman kota itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: