Tingginya kebutuhan akan mencuci dan menyetrika pakaian di saat libur lebaran atau Idul Fitri membuat Apique Laundry kebanjiran order jasa mencuci dan menyetrika hingga 90% ketimbang hari biasa.
Owner Apique Laundry, Apik Primadya, mengatakan banyaknya asisten rumah tangga yang mudik ke kampung halaman dan sibuknya masyarakat mempersiapkan hari raya serta bepergian untuk silaturahmi menjadi salah satu alasan Apique tetap membuka layanan saat lebaran.
"Seminggu sebelum Lebaran pun omzet sudah mulai naik signifikan hampir 90% dan puncaknya, biasanya setelah Lebaran bisa tembus 200% (overload) dan kondisi ini juga terjadi di tahun-tahun sebelumnya," ungkapnya dalam keterangan di Jakarta, Minggu (17/6/2018).
Demi menjaga kualitas cucian, Apique Laundry memberlakukan tarif Lebaran. Tarif lebaran tersebut diakui Apik tidak menjadi masalah bagi para pelanggannya, melainkan cukup memberi kepuasan dengan hasil laundry. Ia juga tetap mengutamakan kualitas (bersih, rapi, fresh dan tepat waktu).
Selama Ramadan Apique memberlakukan tarif sebesar Rp40 ribu/kg atau naik hampir 100% apabila dibandingkan tarif di hari biasa yang sebesar Rp20 ribu/kg.
"Kami juga memberikan layanan antar jemput dan kerja sama dengan ojek online (Go-Jek dan Grab)," jelas Apik.
Selain laundry kiloan (pakaian harian), APIQUE Laundry juga melayani jasa cuci sepatu (laundry sepatu) yang didukung dengan peralatan canggih dari Italia, jasa cuci sofa, jasa cuci stroller dan konsep Emoney Laundry yang berlokasi di Mangga Besar, Jakarta Pusat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: