Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Suguhkan Kopi 'Specialty' di Negeri Kincir Angin

Indonesia Suguhkan Kopi 'Specialty' di Negeri Kincir Angin Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa
Warta Ekonomi, London -

Paviliun Indonesia mempromosikan kopi Arabika dan Robusta "specialty" (bercita rasa spesial) dalam World of Coffee di RAI Amsterdam, Belanda, 21 hingga 23 Juni.

Sekretaris Pertama Fungsi Ekonomi KBRI Den Haag, Nur Evi Rahmawati di London, Jumat (22/6/2018) berpendapat keikutsertaan Indonesia sangat tepat karena World of Coffee merupakan platform "coffee trade show" tahunan terbesar di wilayah Eropa yang dilakukan secara "roadshow" di kota-kota besar benua tersebut.

Paviliun Indoneia dibuka Duta Besar RI Untuk Kerajaan Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja. Indonesia pada ajang itu menampilkan beragam kopi "specialty" Arabika dan Robusta Sumatera Gayo, Bajawa Flores, Bali Kintamani, Sulawesi Toraja dan Jawa Barat Preanger.

Kesertaan Indonesia dalam pameran dagang tersebut merupakan hasil sinergi tiga kantor perwakilan RI di Den Haag, Brussel dan Jenewa. Lima perusahaan Kopi Indonesia yakni Bintang Lima Pasifik, Blanco Coffee, Gayo Mandiri, Arisarina dan SCAI mempromosikan produk melalui program Coffee Cupping yang menyuguhkan masing-masing kopi "specialty" unggulan dalam pameran itu.

Banyak "buyer" kopi mengunjungi Paviliun Indonesia di Hall 8 F14 dan F16, dan itu erat kaitannya dengan peran KBRI Den Haag yang menggandeng Coffee and Thee Associatie Belanda. Garuda Indonesia Amsterdam pada kesempatan itu juga mendukung dengan menyediakan "doorprize" berupa satu tiket Amsterdam-Jakarta pp bagi "buyer" yang melakukan "trade deal" dengan Indonesia.

KBRI akan terus memberikan dukungan dan perhatian agar pengusaha kopi Indonesia melakukan promosi di Belanda melalui fasilitasi Paviliun Indonesia di pameran sekelas World of Coffee.

"Harapan saya melalui pameran ini, kopi unggulan Indonesia semakin diminati oleh pasar Belanda bahkan di wilayah Eropa lainnya," ujar Dubes Puja pada pembukaan Paviliun Indonesia di RAI Amsterdam.

Dubes berharap terjadi transaksi dagang yang signifikan dalam mendorong peningkatan permintaan pasar Belanda dan negara Eropa lain terhadap produk kopi Indonesia.

"Hal ini pada gilirannya akan meningkatkan nilai ekspor Indonesia ke Belanda baik secara volume maupun nilai," ujarnya.

Belanda merupakan salah satu pasar potensial kopi Indonesia di Eropa. Nilai ekspor kopi Indonesia tahun 2017 tercatat sebesar 9,2 juta dolar AS dengan tren peningkatan selama lima tahun terakhir sebesar 23,4 persen. Paviliun Indionesia juga menyosialisasikan Trade Expo Indonesia yang akan berlangsung di ICE-BSD, Oktober mendatang khususnya kepada "buyer" potensial dan investor komoditas kopi Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: