Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenapa Sofyan Djalil Begitu Mencintai Jokowi?

Kenapa Sofyan Djalil Begitu Mencintai Jokowi? Kredit Foto: Muhamad Ihsan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Entah punya ambisi menjadi RI-2 atau tidak, yang pasti Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia (ATR) Sofyan Djalil beranggapan bahwa program Presiden Joko Widodo dalam membagikan sertifikat tanah gratis ke masyarakat dapat memberikan dampak dahsyat bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kalau masyarakat memiliki sertifikat tanah maka dia dapat menjadikannya sebagai jaminan di bank untuk mendapatkan kredit perbankan guna memperluas usaha," ujar Sofyan dalam acara Halal Bi Halal dengan para pemimpin redaksi yang digelar di Jakarta, belum lama ini.

Di mata Sofyan, mengutip teori ekonom Hernando de Soto yang dikenal sebagai ekonom di bidang ekonomi informal, pemberian titel pada tanah ini akan memberi nilai tambah pada program literasi keuangan yang juga sekarang sedang digalakkan oleh pemerintah.

"Karena itu, kami merasa sedang beribadah menjalankan program pembagian sertifikat tanah gratis ini melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Sebagaimana diketahui, ini merupakan program Jokowi dalam menyusuri seluruh wilayah terdata melalui mekanisme sertifikasi secara keseluruhan. Coba Anda bayangkan, seorang penjual gorengan yang selama ini ingin mengembangkan usahanya tapi terganjal masalah permodalan," ceritanya.

Dengan tanah yang sudah tersertifikasi, lanjutnya, para pengusaha mikro dan kecil bisa datang ke bank untuk mendapatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR). "Apabila jumlahnya jutaan maka sektor UKM akan mengalami perkembangan luar biasa," tandasnya.

Nah, dengan pembangunan infrastruktur ke berbagai penjuru negeri, Sofyan berkeyakinan sektor UKM akan berkembang semakin pesat. "Selanjutnya tinggal pengembangan sumber daya manusia," lanjutnya.

Karena di mata Sofyan, sistem pendidikan berbasis ranking yang ada di Indonesia pada saat ini tidak cukup bagus. "Ranking hanya berdasarkan IQ, padahal siswa bisa mempunyai kemampuan lain di luar IQ. Misalnya, kemampuan entrepreneur," ujarnya.

Ketika salah seorang pemred bertanya: apakah Bapak benar akan menjadi wapres di pilpres mendatang sebagaimana banyak dibicarakan orang? "He-he, saya tidak menyebut itu," jawabnya sambil terkekeh.

Sebagai informasi, program sertifikasi tanah tersebut menargetkan tujuh juta pemberian sertifikat tanah pada tahun 2018. Jokowi memberikan target kepada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional pada tahun 2025 yakni seluruh bidang tanah di Indonesia sudah harus bersertifikat. Namun saat ini baru 40% dari total seluruh tanah di Indonesia yang tersertifikat atau 46 juta bidang tanah yang bersertifikat, padahal luas tanah di Indonesia mencapai 126 juta bidang tanah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: