Kepolisian Resor Kota Pekanbaru menyelidiki motif penembakan yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Pekanbaru, Provinsi Riau, oleh orang tak dikenal, Minggu dini hari.
Kepala Polsek Bukit Raya Pekanbaru Kompol Pribadi di tempat kejadian perkara menduga bahwa insiden penembakan tersebut berhubungan dengan penangkapan pelaku penyelundupan sabu-sabu ke lapas tersebut pada hari Sabtu (7/7/2018) malam.
"Dugaan sementara belum bisa dipastikan. Namun tadi malam ada penemuan sabu-sabu di lapas, kemudian diserahkan ke Polsek (Bukit Raya) untuk penangannya," katanya.
Sabu-sabu tersebut berusaha diselundupkan oleh seorang laki-laki ke dalam lapas. Dua paket kecil sabu-sabu tersebut disembunyikan oleh koki lapas di dalam roti.
Pribadi mengatakan bahwa pelaku berinisial F tersebut masih menjalani pemeriksaan intensif oleh kepolisian.
Selain temuan sabu-sabu tersebut, Pribadi juga mengatakan bahwa beberapa hari sebelum insiden penembakan itu ada pemindahan narapidana dari Lapas Rengat, Indragiri Hulu ke Lapas Pekanbaru.
"Kemarin juga ada pemindahan napi dari rengat. Napi narkoba dipindah ke sini. Apakah ada hubungannya? Masih didalami," tuturnya.
Total terdapat lima kali tembakan yang dilakukan oleh orang tak dikenal ke Lapas Pekanbaru. Tembakan itu menyasar ke pintu bagian pelayanan. Akibat tembakan tersebut, sejumlah kaca di Gedung Lapas rusak, dan tembus ke dalam gedung.
Ia menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa maupun yang terluka dari insiden itu.
Sementara itu, dari olah tempat kejadian perkara, Pribadi mengatakan bahwa pihaknya menemukan sejumlah barang bukti, di antaranya adalah dua selongsong peluru, satu proyektil, dan setengah proyektil dalam keadaan pecah.
"Masih diselidiki proyektil tersebut karena tidak ada tertulis kaliber berapa. Polisi juga akan memeriksa CCTV di sini," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya Kelas II A Gobah, Kota Pekanbaru diberondong lima tembakan oleh OTK. Insiden penembakan tersebut terjadi dua kali. Pertama, terjadi pada pukul 03.30 WIB; kedua, terjadi pada pukul 04.00 WIB atau selang setengah jam kemudian.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri