Lebih dari 16.000 warga Venezuela melintasi perbatasan ke Brasil dan mengajukan permohonan status pengungsi pada paruh pertama tahun 2018, Polisi Federal Brasil mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu (11/7/2018).
Angka-angka itu sudah lebih tinggi dari jumlah total permintaan pengungsian yang diterima di sepanjang tahun 2017, kata Polisi Federal, dengan menambahkan bahwa ada sebanyak 3.500 permintaan tahun lalu, sebagaimana dikutip dari Xinhua, Kamis (12/7/2018).
Jumlah permintaan pengungsi terbesar dibuat pada bulan Mei, ketika Nicolas Maduro terpilih kembali sebagai presiden Venezuela.
Menurut polisi, 1.953 permintaan pengungsi diajukan dari Januari hingga 22 Juni di negara bagian Brasil, Roraima, yang berbatasan dengan Venezuela.
Roraima memiliki warga mayoritas imigran. Pihak berwenang memperkirakan ada sekitar 25.000 warga Venezuela di ibu kota negara bagian Boa Vista saja, yang merupakan 7,5 persen dari total populasi kota itu.
Roraima telah meminta bantuan federal untuk negara yang telah menghadapi beberapa masalah akhir-akhir ini, seperti permintaan yang lebih tinggi untuk perawatan kesehatan publik, layanan sekolah dan perumahan.
Negara bahkan telah mencatat wabah campak. Jumlah kasus campak di negara bagian itu melonjak dari delapan menjadi 200, memaksa ibu kota negara bagian Boa Vista untuk mengumumkan keadaan darurat pada bulan Maret. Sejak itu negara telah melakukan kampanye vaksinasi ekstensif.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo