Presiden Prancis Pecat Pengawalnya yang Ketahuan Pukuli Demonstran
Presiden Prancis Emmanuel Macron telah memutuskan untuk memecat pengawal yang tertangkap kamera memukul seorang pengunjuk rasa pada aksi May Day setelah fakta-fakta baru muncul tentang dugaan pelanggaran ringan, kantor presiden mengatakan pada hari Jumat.
Pria itu juga sedang ditanyai oleh polisi pada Kamis (19/7/2018) atas insiden itu, kantor kejaksaan mengatakan secara terpisah.
Macron mendapat kecaman setelah surat kabar Le Monde mengungkapkan bahwa kantornya telah secara singkat menangguhkan seorang pengawal karena memukuli pengunjuk rasa dan menyamar sebagai polisi hampir tiga bulan lalu, tetapi tidak memberi tahu pihak penegak hukum.
"Fakta-fakta baru yang bisa merupakan pelanggaran ringan oleh Alexandre Benalla dibawa ke perhatian presiden," tutur seorang pejabat di istana presiden, sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat (20/7/2018).
"Akibatnya pihak kepresidenan telah memutuskan untuk memulai prosedur pemecatan Alexandre Benalla," pejabat itu menambahkan.
Dalam video tersebut, seorang pria yang mengenakan helm polisi dan tanda pengenal diperlihatkan menyeret seorang wanita pergi dan kemudian memukuli seorang demonstran pada tanggal 1 Mei. Ia kemudian diakui sebagai anggota staf kepresidenan Prancis.
Kontroversi telah mendominasi liputan media di Prancis selama 24 jam terakhir, dengan pemimpin oposisi mengkritik Macron karena tidak segera memecat asisten dan tetap diam.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: