Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat Muhammad Rum mengaku, meskipun belum bisa memberikan data pasti mengenai kerugian akibat gempa di Lombok, namun diperkirakan bisa mencapai Rp1 triliun.
"Kerugian belum ada perhitungan, tapi melihat dampaknya bisa jadi angkanya menembus Rp1 triliun untuk kerusakan dan kerugian," kata Muhammad Rum di Tanjung, Lombok Utara, Senin.
Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah menyelamatkan warga yang menjadi korban akibat reruntihan bangunan.
"Tadi malam daerahnya gelap gulita tentu tim evakuasi agak kesulitan, kami tidak tahu apakah masih ada korban di bawah puing-puing atau tidak," terangnya.
Rum mengatakan, tim evakuasi memerlukan adanya alat berat untuk membersihkan puing-puing akibat gempa.
"Masa tanggap darurat bencana yang ditetapkan selama 14 hari merupakan penetapan sejak gempa pada Minggu (29/7)," katanya.
Namun demikian, melihat besarnya dampak yang ditimbulkan akibat gempa pada Minggu (5/8) malam, Rum menilai adanya kemungkinan masa tanggap darurat bencana kembali diperpanjang.
"Kalau melihat (dampak gempa) semalam mungkin ada tanggap darurat lagi, khusus untuk menangani Lombok Utara," ujarnya.
Lebih lanjut, Rum menyampaikan, kondisi yang ia saksikan saat ini sangat menyedihkan lantaran banyaknya korban jiwa maupun luka.
"Jadi kalau lihat gempa pertama dan gempa saat ini jauh yang sekarang," kata Muhammad Rum.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: