PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) mencatatkan laba Rp1,8 triliun hingga Juli 2018 atau naik 64 persen dibandingkan periode sama 2017 sebesar Rp1,1 triliun.
CEO Pelindo III Ari Askhara pada konferensi pers di Jakarta, Kamis (9/8), mengatakan pertumbuhan laba, yang signifikan itu, seiring peningkatan kinerja bongkar muat BUMN operator pelabuhan tersebut pada semua komoditas.
"Peningkatan bongkar muat mulai dari segmen peti kemas, barang nonpeti kemas, dan LNG (gas alam cair), serta juga karena meningkatnya total jumlah kunjungan kapal pada pelabuhan-pelabuhan yang dioperatori Pelindo III pada tujuh provinsi di Indonesia," kata Ari.
Ada pun pendapatan usaha Pelindo III pada Juli 2018 sebesar Rp5,4 triliun atau tumbuh 10 persen dari periode yang sama 2017 sebesar Rp4,9 triliun.Berdasarkan data Pelindo III, peningkatan bongkar muat peti kemas tumbuh enam persen "year on year" (yoy) dari 2,23 juta boks atau setara 2,75 TEUs per Juli 2017, menjadi 2,35 juta boks atau setara 2,92 juta TEUs per Juli 2018.
Ari memaparkan pelayanan peti kemas menjadi kontributor tertinggi mencapai 60 persen dari total pendapatan perseroan.
Pendapatan dari layanan peti kemas internasional berkontribusi Rp2,2 triliun, sementara layanan domestik sebesar Rp1,04 triliun.
Berikutnya pada bongkar muat barang dalam satuan meter kubik juga meningkat dari 1,33 juta meter kubik per Juli 2017 menjadi 1,75 juta meter kubik pada periode yang sama atau meningkat 32 persen (yoy).
Peningkatan didapat dari adanya barang-barang proyek kargo, komoditas kayu masak dan kayu lapis, serta alat-alat berat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Tanjung Emas Semarang.
Peningkatan signifikan tercatat pada bongkar muat komoditas LNG dari 3,89 juta MMBTU per Juli 2017 menjadi 5,51 juta MMBTU atau melonjak 42 persen yoy.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasi dan Komersial Pelindo III Mohammad Iqbal memaparkan bahwa kunjungan kapal yang tercatat 23.307 unit per Juli 2018 atau hanya tumbuh tipis satu persen (yoy).
Namun, seiring tren ukuran kapal yang semakin besar, secara bobot total kapal yang sandar meningkat hingga 14 persen yoy dari 86,6 juta gross ton per Juli 2017 menjadi 98,3 juta gross ton pada periode sama 2018.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: