Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementerian PPPA Dorong Pemulihan Psikologis Korban Pascagempa

Kementerian PPPA Dorong Pemulihan Psikologis Korban Pascagempa Kredit Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Warta Ekonomi, Manado -

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mendorong upaya pemulihan psikologis korban pascagempa, terutama bagi perempuan dan anak-anak di Lombok, Nusa Tenggara Barat dan sekitarnya.

Menteri PPPA Yohana Yembise mengatakan, PPPA tetap mendampingi korban-korban, terutama perempuan dan anak-anak agar mereka bisa terhindar dari perasaan-perasaan yang menakutkan.

" Perasaan menakutkan bahwa gempa ini adalah satu hal yang membuat mereka tidak tenteram, kapan saja bisa muncul, di mana saja," kata Yohana di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (11/8/2018).

Yohana berkunjung ke Manado dalam rangka menghadiri acara penyelaman massal terbanyak oleh penyelam perempuan dan pembentangan Bendera Merah Putih terpanjang di dalam laut.

Dia menuturkan, pihaknya akan memfasilitasi pemulihan trauma pascabencana (trauma healing) dan melakukan pendekatan psikologis kepada para korban melalui koordinasi dengan institusi terkait, seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan di daerah-daerah.

"Kami berkomunikasi dengan kepala dinas yang ada di daerah-daerah, dinas yang menangani pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di tingkat provinsi sampai kabupaten dan kota. Kami dari pusat tidak bisa turun, paling kami hanya bisa koordinasi dengan mereka, dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak," ujarnya.

Pihak kementerianĀ PPPA juga terus berkoordinasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak yang akan melakukan pemulihan trauma di daerah yang terdampak bencana.

"Trauma healing, pendampingan psikologis itu kami berikan, yang juga bagian dari tugas pokok dan fungsi kami, tapi tetap kami bekerja sama dengan unit-unit pelaksana daerah terkait," ujarnya.

Yohana menuturkan, staf-stafnya telah terjun dan langsung memantau keadaan dan memberikan bantuan kepada para korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat dan sekitarnya.

"Staf kami sudah di sana (Lombok) dan saya akan pergi rencana tanggal 20 Agustus 2018 untuk sekaligus menunjukkan rasa empati, simpati saya kepada masyarakat yang ada di Lombok, termasuk lebih khusus perempuan dan anak," ujarnya.

Kordinasi tersebut, misalnya dengan Dinas Sosial untuk rehabilitasi sosial, dan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk masalah pendidikan anak.

"Walaupun dengan keadaan seperti itu, anak-anak itu kan harus tetap bersekolah hak-hak mereka, tumbuh kembang mereka termasuk perlindungan khusus terhadap mereka tetap harus ada," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: