Kredit Foto: Sufri Yuliardi
'The New Prabowo' yang diungkapkan cawapres Sandiaga Uno mendapat banyak sindiran dari koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin. Hal itulah yang membuat Partai Gerindra berusaha melakukan pembelaan.
Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade, membantah jika tudingan yang menyebut Prabowo memiliki sikap temperamental. Sebab, jika sikap tersebut ada pada diri mantan Danjen Kopassus itu, maka tidak akan ada pendukung setia.
"Saya mengenal Prabowo dari tahun 2001, semenjak pulang dari Yordania. Lalu saya ikut bergabung mendukungnya sampai sekarang," katanya di Jakarta, Kamis (23/8/2018).
Ia melanjutkan, di Gerindra terdiri dari banyak aktivis yang dari dulu menyuarakan ketidakpuasan terhadap rezim penguasa zaman Orba sampai sekarang. Karenanya, sesuatu yang logis jika pihaknya membela kalau ada yang mengatakan Prabowo arogan.
"Rezim penguasa kami lawan, lalu kami dibentak-bentak dan dimarahi oleh ketum kami di internal lalu kami diam saja?" ujarnya.
Ia meminta agar pendukung Jokowi-Ma'ruf tidak mendiskreditkan Prabowo, sehingga pertarungan Pilpres 2019 menjadi ajang adu gagasan dan adu program, bukan adu fitnah dan hoax.
"Sudahlah untuk koalisi pendukung Jokowi, kita jadikan Pilpres 2019 sebagai ajang adu gagasan dan program bukan adu fitnah dan hoax," harapnya.
Andre menambahkan, Prabowo saat ini sudah lebih terbuka kepada publik daripada sebelumnya. Bila sebelumnya jarang mau diwawancara, kini Prabowo jauh lebih open.
"Beliau (Prabowo) bisa ketawa-ketawa dengan teman-teman media saat diwawancarai," imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim
Tag Terkait: