Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bursa Asia Menguat Tipis, Saham Teknologi Jadi Primadona Jelang Nataru 2025/2026

Bursa Asia Menguat Tipis, Saham Teknologi Jadi Primadona Jelang Nataru 2025/2026 Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Asia ditutup menguat pada perdagangan di Selasa (23/12). Investor mendapat dorongan dari pemulihan saham teknologi dan meredanya tekanan inflasi. Namun, aktivitas perdagangan tetap terbatas akibat volume yang menipis menjelang libur akhir tahun dari 2025/2026.

Dilansir Rabu (24/12), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia. Bursa Jepang menjadi sosortan dalam perdagangan kali ini:

  • Hang Seng (Hong Kong): Turun 0,11% ke 25.774,14
  • CSI 300 (China): Naik 0,20% ke 4.620,73
  • Shanghai Composite (China): Naik 0,07% ke 3.919,98
  • Nikkei 225 (Jepang): Naik 0,02% ke 50.412,87
  • Topix (Jepang): Naik 0,53% ke 3.423,25
  • Kospi (Korea Selatan): Naik 0,28% ke 4.117,32
  • Kosdaq (Korea Selatan): Turun 1,03% ke 919,56

Partisipasi pasar cenderung rendah karena investor mengurangi posisi dan menghindari pengambilan risiko besar, dengan sejumlah bursa dijadwalkan tutup pada akhir pekan ini untuk libur nasional.

Perdagangan akhir tahun secara historis memang ditandai dengan volume yang lebih ringan, yang dapat memperbesar pergerakan harga namun menahan momentum pasar secara keseluruhan.

Dari Tokyo, Menteri Keuangan Jepang Satsuki Katayama mengatakan otoritas memiliki keleluasaan penuh untuk menangani pergerakan yen yang dinilai berlebihan.

Pernyataan tersebut memperkuat ekspektasi bahwa pemerintah tetap waspada terhadap fluktuasi nilai tukar yang tajam dan berpotensi mengganggu stabilitas pasar.

Baca Juga: Pengendali Jual 627,35 Juta Saham Bumi Resources (BUMI)

Mata uang yang melemah umumnya mendukung sektor-sektor berorientasi ekspor dengan meningkatkan pendapatan luar negeri. Sementara penguatan yen yang terlalu cepat dapat menekan kinerja saham.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: