Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemajuan Industri Butuh SDM Unggul

Kemajuan Industri Butuh SDM Unggul Kredit Foto: IBIMA
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dunia usaha sektor manufaktur sangat membutuhkan suasana kepastian iklim bekerja, kenyamanan bekerja, dan kepastian berkelanjutan bekerja.

Presiden Direktur Industry & Business Institute of Management (IBIMA), Made Dana Tangkas, mengatakan, “Jika terjadi gangguan dari tiga hal tersebut, maka roda bisnis manufaktur bisa tidak lancar,” katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (31/8/2018).

Menurut Tangkas, banyak investor manufaktur menilai kondisi di Indonesia tidak ramah lagi seperti era tahun 80-an, dimana investasi di sektor manufaktur tidak begitu sulit untuk dibangun. Kini, banyak undustri manufaktur yang mulai merelokasi industrinya dari Indonesia ke negara tetangga seperti Vietnam, Thailand dan Myarmar. "Investor manufaktur menilai Indonesia sudah tidak ramah lagi. Hampir setiap tahun selalu demo buruh soal kenaikan upah," tuturnya.

Tangkas menambahkan, saat ini Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia masih tertinggal dari negara tetangga seperti Malaysia, Thailand dan Philipina. “Karena itu IBAMA hadir untuk mendukung program pengembangaan SDM dalam rangka vokasi/sertifikasi/teaching factory (Tempat Uji Kompetensi) dalam memasuki industri 4.0, serta meningkatkan kontribusi terhadap pendapatan per kapita (Gross Domestic Product/GDP),” tegas Made Dana Tangkas.

Ia menjelaskan, IBIMA merupakan sebuah lembaga pelatihan, pendidikan dan konsultan untuk membangun the best Indonesia Industry dan Business Way dengan produktivitas dan daya saing berkelas dunia. "Institusi ini merupakan oksigen, katalisator dan dinamisator untuk membangun the best Indonesia Industry dan Business Way serta meningkatkan kinerja bisnis dan industri manufaktur Indonesia yang berkelas dunia," katanya.

IBIMA dengan text line “Membangun Industri Berdikari dan Sejahtera” bertujuan untuk berperan aktif dalam tiga misi utama yakni penguatan paradigma kesirausahaan – mind set & entrepreneurship, peningkatan kompetensi dan budaya industri, dan mengembangkan kepemimpinan yang kokoh. 

Visi IBIMA adalah menjadikan institusi mandiri non-partisan yang mampu memberdayakan insan bisnis dan industri menuju industri nasional yang berdikari dan sejahtera. “Dengan demikian, IBIMA mengambil peran strategis dalam rangka Peningkatan GDP melalui kontribusi sektor industri dalam konteks pembangunan nasional menuju Indonesia hebat tahun 2035,” paparnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: