Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PDIP Tak Keberatan Kwik Kian Gie Bergabung ke Prabowo, Ada Mau Ikut?

PDIP Tak Keberatan Kwik Kian Gie Bergabung ke Prabowo, Ada Mau Ikut? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kubu Prabowo telah mengklaim jika kader PDIP, Kwik Kian Gie telah bersedia menjadi penasihat ekonominya di Pilpres 2019 mendatang. Partai besutan Megawati Soekarno Putri itu tidak keberataan dengan keputusan Kwik.

Ketua DPP PDIP, Hendrawan Supratikno, mengatakan pihaknya tidak keberatan jika Kwik Kian Gie bergabung dengan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Sebab hal itu merupakan pilihan pribadi.

"Kami demokratis. Itu pilihan pribadi," ujarnya di Jakarta, Kamis (13/9/2018).

Menurutnya, Kwik memiliki hubungan baik dengan semua pihak termasuk dengan Prabowo-Sandiaga. Bahkan punya kedekatan dengan Ayah Prabowo, Soemitro Djojohadikusumo karena sama-sama pernah satu sekolah di Nederlandche Economiche Hogeschool, Rotterdam Belanda. Juga anak sulung Kwik Kian Gie, Kwik Inghie merupakan sahabat dekat Sandiaga Uno.

"Jadi Pak Kwik memberi nasihat kepada semua pihak yang mau menggunakan buku platform ekonomi yang sudah disusunnya, dan "dipasarkan" kepada para paslon sejak Pilpres 2009 lalu," terangnya.

Ia yakin Kwik akan tetap menjadi kader senior PDIP yang teruji integritasnya. Bahkan loyalitas ekonom tersebut terhadap PDIP tak perlu dipertanyakan lagi. Selain itu, ideologi ekonomi kerakyatan yang diperjuangkan mantan menteri koodinator bidang ekonomi, keuangan, dan industri zaman Presiden Abdurrahman Wahid itu tetap lebih dekat dengan PDIP.

"Tetap sebagai kader utama, kader senior. Tapi percayalah, loyalitas dan integritasnya sudah teruji," katanya.

Politisi PDIP, Eva Kusuma Sundari, menambahkan perpindahan Kwik ke kubu Prabowo-Sandiaga merupakan hak pribadi secara personal. Namun dirinya yakin beralihnya dukungan Kwik, lebih banyak faktor politis dan bukan disebabkan pertimbangan ideologi.

"Itu sah saja, banyak juga politisi lain yang migrasi ke kubu lain," imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: