Perusahaan global di bidang manajemen energi dan otomasi, Schneider Electric menggenjot peningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM), khususnya di sektor ketenagalistrikan. Hal ini untuk memenuhi tuntutan atas kebutuhan tenaga kerja terampil dan ahli dalam jumlah besar.
Chief Marketing Officer Global Schneider Electric, Chris Leong mengatakan, sebagai perusahaan global yang fokus pada pengembangan keahlian ketenagalistrikan, Schneider Electric memiliki target untuk melatih hingga satu juta orang di seluruh dunia pada 2025.
"Sejak 2009, kami menjalankan program Access-to-Energy untuk memastikan akses energi yang aman dan andal di negara-negara berkembang melalui tiga pilar, yaitu penawaran dan model bisnis, investasi, dan pelatihan serta kewirausahaan," kata Chris saat menghadiri peresmian Pusat Keunggulan Bidang Listrik, Otomasi, dan Energi Terbarukan di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Mesin dan Teknik Industri (PPPPTK BMTI) di Cimahi, Jawa Barat, Kamis (13/9/2018).
Dalam tujuh tahun terakhir, lanjutnya, program tersebut telah melatih lebih dari 125.000 orang untuk pekerjaan yang berhubungan dengan energi. Dengan dukungan lebih dari 50 kemitraan pelatihan di 25 negara, program ini telah melatih 1.000 pelatih (trainer), mendukung 700 pengusaha, dan membangun sembilan pusat keunggulan dengan peralatan berkualitas.
Untuk kehadiran pusat keunggulan di Indonesia, Schneider, kata Chris, merupakan hasil kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud) dan Pemerintah Perancis.
Pusat keunggulan ini akan menjadi tempat pelatihan pelatih (Training of Trainers) bagi para guru dan tenaga kependidikan SMK yang programnya dirancang sesuai standar internasional yang menghubungkan akademik dengan kebutuhan dan penerapan di industri.
Fokusnya adalah pengembangan keahlian bidang manajemen energi, otomatisasi bangunan, otomatisasi industri, instalasi bangunan, dan energi terbarukan.
"Target yang ditetapkan, yaitu akan melatih 240 guru dan 10.800 siswa SMK siap kerja dalam lima tahun ke depan," pungkas Chris.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: