Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan stok beras sejahtera (rastra) tidak terpengaruh pada impor beras.
"Tidak ada masalah dengan impor beras kebutuhannya mencukupi untuk rastra. Stok berasnya berbeda," kata dia di Jakarta, Kamis (20/9/2018).
Ia mengatakan stok rastra tetap disimpan di Bulog dan tidak terganggu.
Pemerintah menyiapkan stok rastra dua juta ton yang didistribusikan masing-masing sebanyak 10 kilogram setiap bulan kepada 15,5 juta keluarga.
Dia mengatakan penyaluran bantuan sosial rastra saat ini sudah mencapai 95% dan sudah selesai untuk tahap kedelapan.
Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk impor beras dua juta ton oleh Perum Bulog yang dilakukan secara bertahap, di antaranya 500 ribu ton beras pada Februari 2018 dan 500 ribu ton pada Mei 2018.
Sisa kuota impor satu juta ton dilakukan sebelum akhir September 2018.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkapkan izin impor dikeluarkan berdasarkan keputusan dari rapat koordinasi yang melibatkan Kementerian Pertanian dan Perum Bulog pada April 2018.
Ia menambahkan bahwa hingga akhir tahun, pemerintah tidak mengeluarkan izin impor beras tambahan karena volume tersebut dianggap cukup dengan asumsi bahwa serapan gabah dari petani lokal sesuai target.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: