PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) menjalin kerja sama dengan PT Pos Logistik Indonesia untuk melakukan pengangkutan semen di wilayah Sumatera. Penandatanganan kerja sama dilakukan Direktur Utama (Dirut) SMBR, Rahmad Pribadi dan Dirut PT Pos Logistik Indonesia, Yuzon Erman di JS Luwansa Hotel & Convention Center, Jakarta, Selasa (9/10/2018).
Usai penandatanganan, Rahmad Pribadi mengemukakan sinergi SMBR selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan Pos Logistik Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT Pos Indonesia (persero) untuk pengangkutan semen akan segera dimulai dari wilayah Timur Sumatera.
"Semen yang akan diangkut berbentuk sak, masing-masing seberat 50 kilogram dan Big Bag seberat 1 ton. Pengiriman semen oleh Pos Logistik dilakukan ke jalur pemasaran SMBR sepanjang arah Timur dimulai dari Pabrik SMBR yang terletak di Baturaja dan Palembang," jelas Rahmad.
Kendaraan pengangkut yang akan digunakan, menurut Rahmad, adalah truk berkapasitas 10, 20, dan 30 ton milik PT Pos Logistik dengan brandnew minimum keluaran 2017. Dalam kerja sama ini, kedua perusahaan menyepakati total volume angkut sebanyak 3.379.820 ton selama lima tahun dan biaya angkut mencapai Rp435,65 miliar.
Selain PT Pos Logistik, Rahmad mengatakan SMBR menggandeng dua perusahaan swasta. Kedua perusahaan itu adalah PT Mitra Agung Persada dan PT Richland Logistics Indonesia.
Penandatanganan kerja sama dengan kedua perusahaan itu dilakukan pada kesempatan yang sama dan juga ditandatangani langsung oleh Rahmad dan Dirut Mitra Agung Persada, Hendriex. Serta penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Dirut PT Richland Logistics, Christopher Andrew Demetriou.
PT Mitra Agung Persada, menurut Rahmad, akan melakukan pengiriman di sepanjang jalur Barat Sumatera hingga ke arah Bengkulu. Total volume angkutan diperkirakan mencapai 1.300.355 ton selama lima tahun dan biaya mencapai Rp132,75 miliar.
Sementara kerja sama dengan PT Richard Logistics Indonesia meliputi jalur Selatan Sumatera mulai dari Pabrik Baturaja di Panjang, Lampung hingga ke Banten di ujung Barat Pulau Jawa. Rahmad mengutarakan, total volume angkut sebanyak 2.525.160 ton selama lima tahun dan total biaya mencapai Rp314,22 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: