Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dampak Kasus Pelecehan Seksual, Dukungan Petisi Pemerintah Bekukan Grab Menguat

Dampak Kasus Pelecehan Seksual, Dukungan Petisi Pemerintah Bekukan Grab Menguat Kredit Foto: Reuters/Edgar Su
Warta Ekonomi, Jakarta -

”Pemerintah Bekukan Izin Operasi GRAB” judul petisi yang diunggah change.org itu terus mendapatkan dukungan publik. Menuju 1.000 tandatangan sampai dengan Minggu (21/10) pagi WIB.

Petisi yang dimulai atas nama pemilik akun, Dewi Mardianti, kepada Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Republik Indonesia, Rudiantara, itu menindaklanjuti deretan kasus yang terjadi di GRAB. Terutama terkait dengan pelecehan seksual dilakukan para mitra aplikator asal Malaysia tersebut.

Setidaknya sebanyak 13 kasus pelecehan seksual yang ditampilkan situs change.org dalam bentuk grafis terjadi di GRAB sejak 2017 hingga 2018. 

”Yang terbaru adalah, GRAB mengundang mediasi untuk penumpang yang dicabuli oleh mitra GRAB,” salah satu kutipan petisi yang mulai ramai pada Sabtu (20/10) itu.

Bahkan, menurutnya, aplikator penyelenggara GRAB saja masih blunder dalam menangani kasus yang sudah jelas masuk ranah hukum. ”Perusahaan macam apa yang menghadapi sebuah kasus dengan kategori penindakan delik umum masih berkutat dengan mediasi, padahal rekam jejak dan rekam data lengkap bahkan sudah tersebar di media sosial?”

Atas dasar itu petisi meminta, Cabut Izin Operasi GRAB di Indonesia. Aplikator itu dinilai telah secara gambling hanya bertujuan cari uang saja di Indonesia tanpa menghormati aturan hukum dan etika yang berlaku di bumi nusantara. 

Berkaitan dengan itu, netizen kembali rama-ramai menghujat perilaku mitra GRAB. Lagi-lagi, terkait kasus pelecehan seksual. Viral di media sosial.

Seorang perempuan pelanggan GRAB BIKE menceritakan pengalaman tidak menyenangkannya pada 18 Oktober 2018. Saat harus pulang malam dari kediaman orangtuanya menuju rumah pribadi.

”Dari awal dia nanya, ‘Saskia ya?’ gue jawab iya. Terus dia ngeliatin (memerhatikan) dari atas sampe bawah senyum2. Trs (terus) gue naik (sepeda motor)” kisahnya, di awal.

Setelah merasa “ditelanjangi” oleh tatapan mitra GRAB itu korban kian ketakutan karena driver  GRAB menceritakan kisah pribadinya “membayar” seorang perempuan untuk diajak kencan. Sang korban tidak menanggapi dan memilih diam.

”Mbanya lg sariawan ya? Kok diem ajak diajak ngomong? Jangan sombong2 mba, nanti nasibnya sama kaya perempuan yg barusan saya ceritain,” mitra driver GRAB itu menyindir sang korban.

Jelang lokasi tujuan, korban minta belok kiri masuk perumahan tapi driver GRAB itu justru lurus. Sampai akhirnya dia teriak minta belok kiri. ”Iya mba saya denger tp sebentar aja temenin saya ke villa,” sahut si driver itu.

Hingga minggu (21/10) pagi, cuitan korban di Twitter itu sudah direspon sebanyak 6.820an Retweets. Termasuk tanggapan dari akun resmi GRAB Indonesia. ”Hai kak, perihal laporan kakak, mohon informasikan untuk nomor telepon dan alamat email yang terdaftar, saldo OVO terakhir (jika ada) serta Booking ID yang dimaksud melalui DM (Direct Message) agar kami dapat lakukan pengecekan lebih lanjut,” respon akun @GrabID milik GRAB Indonesia.

”@GrabID tolong dong, pelayanan dan etika kesopanan dari pekerjanya ditindaklanjuti. Malu seharusnya, nama perusahaan sudah naik daun tapi masih dipekerjakan yang seperti itu,” sahut netizen atas nama Safeera.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: