ASEAN Desak AS-China Turunkan Tensi Ketegangan di Laut China Selatan
Negara-negara dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) telah mendesak AS dan China, dan menyatakan bahwa mereka prihatin tentang meningkatnya ketegangan di Laut Cina Selatan, menunjuk pada insiden baru-baru ini yang nyaris melibatkan kapal perang kedua negara.
Setelah pertemuan para Menteri Pertahanan ASEAN Plus (ADMM-Plus) pada Sabtu (20/10/2018), Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen mengatakan negara-negara anggota lainnya untuk mengeluarkan semua unek-unek selama dialog.
"Kami bertanya dengan tegas: 'Apa yang terjadi antara kedua kapal itu, apakah kita harus khawatir? Bagaimana hubungan Anda?'" ujar Dr Ng, yang memimpin pertemuan tahun ini antara 10 negara ASEAN dan delegasi dari Australia, India, Jepang, Selandia Baru, Korea Selatan, Rusia, China, dan AS, seperti dikutip dari Channel NewsAsia, Senin (22/10/2018).
Upaya destruktif terjadi pada 30 September lalu, ketika sebuah kapal Angkatan Laut AS dan kapal perang China berdekatan dengan jarak hanya 41 meter satu sama lain di Laut Cina Selatan, CNN melaporkan, mengutip juru bicara Armada Pasifik AS.
USS Decatur melakukan operasi navigasi di dekat Kepulauan Spratly yang disengketakan ketika didekati oleh kapa perang China Luyang, ungkap laporan CNN, yang menyebabkan kapal AS melakukan manuver "untuk mencegah tabrakan".
Kedua kapal itu "terlalu dekat untuk sebuah proses perdamaian", kata Dr Ng, dengan menambahkan bahwa tidak ada negara yang menginginkan insiden fisik di Laut Cina Selatan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo