Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

4 Tahun Jokowi-JK: Bangun Konektivitas dan Tingkatkan Daya Saing Lewat TIK

4 Tahun Jokowi-JK: Bangun Konektivitas dan Tingkatkan Daya Saing Lewat TIK Kredit Foto: Forum Merdeka Barat (FMB) 9
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia merupakan negara kepulauan yang tiap pulaunya terpisahkan oleh lautan. Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk memiliki infrastruktur TIK yang mumpuni untuk meningkatkan konektivitas arus informasi sampai ke level maksimal.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, mengatakan, pembangunan infratruktur konektivitas berkaitan dengan peningkatan daya saing Sumber Daya Manusia negara ini. Ia juga mengungkapkan, pada 2014 lalu, kondisi infrastruktur telekomunikasi Asia masih berada di nomor 4 sehingga Indonesia perlu menganbil langkah percepatan demi meningkatkan infrastruktur ICT di Indonesia.

"Infrastruktur ICT terdiri atas pipa dan konten. Pipa tanpa konten tidaklah bermanfaat, begitu pula sebaliknya. Sementara, fokus pembangunannya, untuk menciptakan pembangunan yang tidak hanya Jawa sentris, tetapi Indonesia sentris," jelas Rudiantara di Jakarta, Selasa (23/10/2018).

Ia pun menjelaskan tentang cara membangun kawasan perbatasan, akses informasinya, pembangunan ekonomi kreatif, dan penanggulangan masalah konten.

"Pada 2020 Indonesia akan menjadi ekonomi terbesar di Asia dengan angka mencapai US$130 miliar. Oleh karena itu, di perbatasan dibangun yang namanya akses. Ada sekitar 300 lebih BTS atau akses internet yang dibangun di perbatasan," jelasnya kepada pers.

Pembangunan infrastruktur TIK itu dilakukan bersamaan dengan pembangunan infrastruktur jalan yang juga dilakukan oleh Kementerian PU. Ia pun berkata, untuk mewujudkan pembangunan yang Indonesia sentris, pembangunan juga dilakukan di wilayah terluar, terpencil, dan terisolasi.

"Tujuannya, agar kelak semua akses jaringan internet cepat dapat diperoleh secara gratis. Memang kebanyakan untuk sekolah, kantor desa, dan juga puskesmas," tambah Rudiantara.

Pembangunan infrastruktur tersebut akan menjadi warisan untuk masyarakat Indonesia karena akes internet berkecepatan tinggi akan tersedia di semua kabupaten dan kotamadya. Ia menargetkan seluruh akses tersebut sudah dapat beroperasi pada 2019.

"Untuk pembangunan konstruksi infrastuktur di Morotai, sudah mencapai 99%,” katanya.

Sementara itu, di Papua dan Papua Barat, konstruksi pembangunan infrastruktur untuk mengaktifkan akses internet cepat di 41 kabupaten sudah mencapai 72-73 persen. Targetnya, konstruksi tersebut harus selesai pada kuartal pertama tahun depan.

“Coverange 4G kini sudah mencapai 423 kabupaten atau 82 persen, seedangkan untuk kecamatan, sudah 5.300 kecamatan. Kalau Palapa Ring selesai, maka tinggal membangun akses langsung dengan satelit," ujar Rudiantara.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: