Presiden Joko Widodo resmi membuka Trade Expo Indonesia (TEI) ke-33 yang digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) di Tangerang, Rabu (24/10/2018). Pameran perdagangan skala internasional terbesar di Indonesia tersebut akan dilaksanakan mulai 24-28 Oktober 2018.
Dari pantauan Warta Ekonomi, Jokowi di dampingi Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, Kepala Bekraf, Triawan Munaf, dan Gubernur Banten, Wahidin Halim. Hadir pula para Kepala Duta Besar Negara Sahabat serta perwakilan organisasi internasional.
Presiden Jokowi, dalam sambutannya, mengatakan, pameran perdagangan seperti TEI diperlukan untuk mendorong peningkatan nilai ekspor Indonesia. Karenanya, Jokowi mendorong kepada para pelaku usaha untuk semakin meningkatkan ekspor terutama ke pasar-pasar non tradisional.
"Ada dua masalah besar yang saat ini dihadapai, yakni defisit neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan. Tahun 2017 defisit transaksi berjalan kita tercatat US$17,3 miliar. Neraca perdagangan kita harus terus kita perbaiki. Caranya ekspor harus lebih besar dari impor. Sekarang impor lebih besar dari ekspor. Oleh sebab itu defiist terus,” kata Jokowi, Tangerang, Rabu (24/10/2018).
Sementara itu, Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, menambahkan, tahun ini TEI fokus untuk mendatangkan pembeli dari mancanegara. Sebab, pemerintah memiliki target untuk membuka pasar-pasar ekspor baru selain negara-negara non-tradisional.
Untuk itu, Kemendag berkerja sama dengan Kementrian Luar Negeri melalui 132 kantor perwakilan Republik Indonesia, 22 atase perdagangan , 18 kantor Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) serta 1 Konsul Perdagangan maupun Kadin negara-negara sahabat dalam menyebarluaskan informasi di mancanegara tentang penyelenggaraan TEI 2018.
"Sampai dengan 23 Oktober 2018 telah terdaftar 8.313 buyer dari 124 negara. Sepuluh negara dengan jumlah buyer tertinggi selain Indonesia adalah Nigeria, Malaysia, RRT, Jepang, India, Saudi Arabia, Thailand, Australia, Afghanistan, dan Pakistan," ujar Enggartiasto.
Trade Expo Indonesia ke-33 tahun ini untuk kedua kalinya digelar tanpa menggunakan dana APBN. Menempati lahan seluas 15 ribu meter persegi, pameran perdagangan terbesar tersebut diisi oleh 1.151 perusahaan nasional yang memamerkan beragam produk unggulan Indonesia seperti furniture, kerajinan, produk pangan, produk manufaktur, hingga pertambangan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: