Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lihat 5 Kisah Bisnis Ini yang Didirikan Bareng Sahabat, Enggak Jadi Masalah Kok

Lihat 5 Kisah Bisnis Ini yang Didirikan Bareng Sahabat, Enggak Jadi Masalah Kok group of people doing fist bumps. | Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sudah menjadi rahasia umum apabila menjalankan bisnis bukanlah sesuatu yang mudah, itulah sebabnya memiliki seorang co-founder sering dapat membuat hal-hal menjadi lebih halus, terutama jika co-founder itu adalah sahabat Anda.

Sementara banyak profesional memperingatkan untuk tidak berbisnis dengan teman dekat, tapi ada banyak contoh yang membuktikan bahwa hal itu dapat berhasil. Coba lihat perusahaan seperti Airbnb, Warby Parker, dan bahkan Ben and Jerry's. Bisnis yang sukses ini ternyata dimulai dengan sebuah persahabatan baru kemudian memutuskan sebuah merek.

Jika Anda berpikir untuk meluncurkan bisnis dengan sahabat Anda, tetapi butuh inspirasi karena takut gagal, lihat kisah sukses dari lima pendiri bisnis dengan sahabat ini:

Nathan Blecharczyk, Brian Chesky dan Joe Gebbia, Airbnb

Pada 2007, pendiri Airbnb, Nathan Blecharczyk pindah ke San Francisco dan sekamar dengan Joe Gebbia. Pada saat itu, Blecharczyk adalah seorang insinyur untuk sebuah startup dan Gebbia adalah seorang desainer untuk startup yang berbeda.

“Ketika saya tinggal dengan Joe, saya datang untuk menghargai dua hal tentang dia; kerja kerasnya, dan keterampilannya yang melengkapi keterampilan saya,” kata Blecharczyk kepada Mashable, “saya memiliki kemampuan teknis, dan dia memiliki keterampilan desain kreatif."

Setelah Blecharczyk pindah, teman kuliah Gebbia, Brian Chesky juga pindah. Ketiganya menjadi teman dekat dan bekerja di industri yang sama, dan itu terjadi pada musim panas tahun 2008 ketika mereka muncul dengan ide miliar dolar. Karena ada konferensi desain di San Francisco, ada kekurangan hotel yang tersedia, sehingga ketiganya membangun sebuah situs web yang akan menyewakan ruang di apartemen orang-orang. Hasil dari kerja sama itu, yakni Airbnb.

Neil Blumenthal, Dave Gilboa, Andrew Hunt, dan Jeffrey Raider, Warby Parker

Pendiri Warby Parker, Neil Blumenthal, Dave Gilboa, Andrew Hunt, dan Jeffrey Raider menjadi teman selama sekolah pascasarjana di Wharton, Philadelphia. Suatu hari mereka merasa frustasi ketika melihat harga kacamata yang mahal, dan akhirnya memiliki ide bisnis untuk kacamata berkualitas tinggi dengan harga terjangkau tersedia secara online.

Setelah mendapatkan ide tersebut, mereka bertemu di bar dan membuat perjanjian bahwa mereka semua akan bekerja keras untuk meluncurkan perusahaan tetapi memastikan persahabatan mereka tidak pernah dikompromikan.

Ben Lerer dan Adam Rich, Thrillist

Ben Lerer dan Adam Rich bersahabat jauh sebelum meluncurkan Thrillist, sebuah merek media online yang mencakup acara dan restoran lokal di seluruh negeri. Setelah keduanya lulus dari University of Pennsylvania dan pindah ke New York, Lerer dan Rich sering bersantai bersama.

Suatu malam ketika minum bir bersama di atas atap, Rich mengeluh tentang pekerjaan sementara Lerer mengeluh tentang tempat berkencan yang recommended belum juga ia dapatkan. Berangkat dari kefrustasian Lerer mencari tempat berkencan itu, mereka mulai menyadari kurangnya saran online atau panduan kota yang tersedia ketika datang ke restoran, acara dan hal-hal yang harus dilakukan.

Setelah itu, Lerer dan Rich mulai pergi ke restoran di sekitar kota, mencoba beberapa barang dan menulis artikel tentang mereka sampai akhirnya situs tersebut berkembang dan sekarang menjadi grup media terkemuka.

Ben Cohen dan Jerry Greenfield, Ben & Jerry's

Persahabatan Ben Cohen dan Jerry Greenfield dari Ben & Jerry's Ice Cream berawal sejak kelas satu SMP.

“Saya bertemu Jerry ketika berlari di trek di kelas olahraga kelas satu SMP. Kami adalah dua anak paling lambat karena paling gemuk di kelas,” kata Cohen kepada The Independent.

Dengan cepat menjadi sahabat, Cohen dan Greenfield menghabiskan masa remaja mereka bersama dan akhirnya tinggal di New York setelah lulus kuliah Greenfield. Setelah mereka merasakan industri es krim terlalu jenuh di New York, akhirnya mereka pergi ke Vermont dan pada tahun 1978 membuka toko pertama mereka di Burlington.

Justyn Howard, Gil Lara, Aaron Rankin dan Peter Soung, Sprout Social

Ketika tim eksekutif Sprout Social, Justyn Howard, Gil Lara, Aaron Rankin dan Peter Soung, bertemu satu sama lain, mereka tahu mereka harus memulai sebuah perusahaan bersama-sama, namun mereka tidak tahu apa yang akan mereka jadikan perusahaan.

Howard, Co-founder dan CEO perusahaan, dan Lara, Co-founder dan COO, adalah teman keluarga jauh sebelum kelahiran Sprout Social. Istri-istri mereka akhirnya memperkenalkan mereka kepada Rankin, CTO perusahaan, selama adakan pertemuan. Kemudian, Rankin memperkenalkan grup ini kepada mantan rekannya dan sesama pesaing liga bowling.

"Dari perkenalan awal dan percakapan itu cukup jelas kita harus menemukan cara untuk bekerja sama, dan Sprout terbentuk tak lama setelahnya," jelas Howard.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: