Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan seluruh pembacaan data dan informasi dalam bagian kotak hitam yakni "Flight Data Recorder" (FDR) maupun Cockpit Voice Recorder (CVR) mampu dilakukan Tim KNKT sendiri.
Investigator Kecelakaan Penerbangan KNKT Ony Soerjo Wibowo dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, mengatakan bagian kotak hitam, yakni FDR yang berisi informasi penerbangan seperti kecepatan, ketinggian, maupun pembacaan perangkat avionik pesawat, dalam hal ini terkait kecelakaan pesawat Lion Air JT 610, mampu dianalisis oleh Tim KNKT.
"Kita punya laboratorium sejak tahun 2009. Proses pembongkaran sampai membaca data FDR selama ini dilakukan di negara sendiri, di Indonesia. Kita punya fasilitasnya," kata Ony.
Meskipun KNKT mendapatkan penawaran bantuan dari National Transportation Safety Board (NTSB) Amerika Serikat, selaku negara asal perusahaan manufaktur pesawat Boeing, Ony menegaskan bahwa Indonesia, yakni KNKT, memiliki fasilitas pembacaan FDR maupun CVR yang mumpuni. Hal itu dibuktikan dengan KNKT yang sudah berhasil mengunduh ratusan data "recorder", termasuk membantu negara tetangga, seperti Myanmar, Malaysia termasuk untuk kepentingan militer.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: