Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara, Jopy Thungari, mengatakan sampai akhir bukan Oktober 2018, sebanyak tujuh orang terindikasi menderita penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Jopy mengungkapkan bahwa DBD merupakan salah satu penyakit yang berbahaya dan mematikan sehingga harus diwaspadai oleh masyarakat.
"Masyarakat harus mewaspadai penyebaran DBD karena sangat berbahaya bagi keselamatan penderita," kata Jopy dalam keterangan yang diterima di Tanuha, Sabtu (10/11/2018).
Penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti ini bila tidak segera ditangani dengan baik maka akan mengakibatkan kematian bagi penderita.
Menurutnya, penyakit DBD ini terjadi dikarenakan lingkungan sekitar rumah itu tidak bersih.
"Kalau lingkungan tidak bersih maka penyakit DBD ini bisa menyerang kapan saja. Itulah mengapa kami sering mengingatkan warga supaya memperhatikan kebersihan, guna mencegah serangan penyakit mematikan ini," kata Thungari Dikatakannya, dari data yang diperoleh Dinkes, sebagian besar penderita berada di Kelurahan Kolongan Akembawi, Kecamatan Tahuna Barat.
"Petugas Dinas Kesehatan langsung bergerak cepat untuk membasmi berkembangnya jentik nyamuk penyebar DBD," kata Thungari.
Ia menambahkan, salah satu cara membasmi perkembangan jentik nyamuk penyebab DBD adalah dengan pola hidup bersih.
"Jangan biarkan ada air tergenang di barang bekas seperti ember dan lain-lain yang bisa memicu jentik-jentik nyamuk. Supaya kita terhindar dari berbagai penyakit khususnya DBD," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: