Ketua Komisi Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menegaskan bahwa partainya demokratis dan tidak mempersoalkan jika kepala daerah yang diusung partainya justru memilih capres-cawapres yang berbeda. Ia mengatakan apa yang dilakukan kepala daerah hanya persoalan pilihan personal.
"Apakah partai PDIP Perjuangan dan Gerindra seratus persen kadernya atau simpatisannya juga akan mendukung hal yang sama? Belum tentu. Kembali ke masing-masing pribadi kan, datang ke bilik," ujarnya, Minggu (11/11/2018).
Lanjutnya, ia menjelaskan dalam survei internal partainya menyatakan bahwa mayoritas kader akan memilih Prabowo-Sandi dan ada juga memilih Jokowi. Ia pun menyatakan bagi kadernya yang memilih Jokowi-Ma'ruf, pihaknya tak akan memberi sanksi.
"Sekarang kita tidak bisa memberikan punishment. Kita hanya bisa menyerukan, tapi kalau memberikan punishment tidak bisa," jelasnya.
Sementara itu, ia pun kembali menegaskan bahwa Demokrat bukanlah partai Genderuwo. Sambungnya, Demokrat berpolitik secara cerdas dan membangun.
"Maksudnya saya ingin bilang Partai Demokrat bukan partai Genderuwo. Demokrat ingin memainkan politik yang cerdas, politik yang membangun dan politik yang ingin mengajak pada masyarakat. Ada opsi-opsi kok, ada partai-partai yang lain, bukan hanya dua partai; PDI Perjuangan dan Gerindra. Ada di sini Partai Demokrat. Berilah satu kesempatan yang sama," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil