PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) melalui anak usahanya PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB) menyatakan bahwa perseroan resmi mencaplok PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB). Hal tersebut terjadi setelah perseroan dan Holcim menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Bersyarat (Conditional Sales & Purchase Agreement) untuk mengambil alih sejumlah 6.179.612.820 lembar saham atau setara 80,6% saham di Holcim.
Untuk mengambil alih Holcim, anak usaha Semen Indonesia harus merogoh kocek senilai US$917 juta atau sekitar Rp13,75 triliun dengan rupiah berada di posisi Rp15.000 per dolar Amerika Serikat.
Setelah beredarnya kabar tersebut, saham kedua perusahaan pun terkerek naik hingga jeda siang ini, Selasa (13/11/2018). Saham Semen Indonesia meroket 100 poin atau 1,09% ke posisi Rp9.250 per saham. Terlebih lagi, saham Holcim berhasil lompat 135 poin atau 7,09% ke level Rp2.040 per saham.
Direktur Utama Semen Indonesia, Hendi Prio Santoso mengungkapkan jika industri semen di Indonesia masih memiliki tingkat pertumbuhan yang prospektif dan menjanjikan, yang didukung oleh kelanjutan program investasi pemerintah dan swasta, seperti program Satu Juta Rumah, berbagai proyek infrastruktur pemerintah, proyek properti yang dikembangkan oleh sektor swasta, serta konsumsi ritel.
"Pengambilalihan saham ini akan memberikan tambahan kapasitas dan jangkauan geografis yang semakin luas bagi Semen Indonesia Group untuk menangkap peluang pertumbuhan industri semen domestik, serta memperkuat ketahanan industri semen BUMN di Indonesia," ucapnya di Jakarta, Selasa (13/11/2018).
Menurutnya, saat ini di Indonesia terdapat 15 perusahaan semen dengan kapasitas terpasang sekitar 107 juta ton per tahun, di mana 63% dari kapasitas (capacity share) tersebut dikuasai oleh pihak swasta dan pemain asing (global).
"Kami bersyukur dapat mengumumkan transaksi pengambilalihan saham yang transformasional bagi Semen Indonesia Group untuk dapat mempertahankan posisi sebagai market leader di Indonesia. Dalam situasi industri semen nasional yang semakin kompetitif, kombinasi antara Semen Indonesia dan Holcim Indonesia akan membuat foot print kami semakin besar dan kuat," jelasnya.
Hendi menambahkan, akuisisi ini akan memperkuat jaringan penjualan dan produksi yang lebih luas, meningkatkan kemampuan untuk menawarkan produk yang semakin beragam bagi para pelanggan, serta menawarkan berbagai peluang yang lebih baik bagi para karyawan, pemasok, para rekanan, dan pemangku kepentingan perusahaan.
"Selain akan menjadikan Semen Indonesia Group sebagai perusahaan semen terbesar di kawasan Asia Tenggara dengan kapasitas 53 juta ton semen per tahun, transaksi ini juga merupakan wujud nyata sumbangsih BUMN dalam meningkatkan ketahanan industri semen nasional yang akan mendukung pembangunan berkesinambungan di Tanah Air," imbuhnya.
Berdasarkan POJK 9/2018, setelah transaksi pengambilalihan saham ini terlaksana, Semen Indonesia akan menyampaikan pernyataan Penawaran Tender Wajib atas 1.483.287.180 lembar saham (setara 19,4%) kepemilikan saham Holcim Indonesia yang dimiliki oleh pemegang saham publik, kepada OJK.
Sekadar informasi, Holcim Indonesia merupakan perusahaan semen terbesar ketiga di Indonesia yang memiliki empat pabrik semen dengan kapasitas 14,8 juta ton per tahun dan 30 fasilitas ready-mix. Pengambilalihan saham Holcim Indonesia ini akan semakin memperkuat posisi Semen Indonesia di pasar domestik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: