Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alasan Dipilihnya Tema Humas 4.0 pada Konvensi Nasional Humas 2018

Alasan Dipilihnya Tema Humas 4.0 pada Konvensi Nasional Humas 2018 Kredit Foto: Perhumas Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setelah mengusung tema “Indonesia Bicara Baik” pada Konvensi Nasional Humas pada tahun 2017, tahun ini Perhumas memilih tema “Humas 4.0 Tantangan Kebangsaan & Reputasi Indonesia”. Apakah yang membuat mereka memilih tema tersebut?

Ketua Konvensi Nasional Humas 2018, Benny S. Butarbutar, menjelaskan, pemilihan tema tersebut berkaitan dengan tantangan yang akan dihadapi praktisi humas dalam waktu dekat, yakni membangun citra stakeholders kepada pihak eksternal di era digital yang penuh ketidakpastian. Untuk menghadapi tantangan itu, PR perlu meningkatkan kapasitas dan kapabilitas mereka.

“Begitu banyak tantangan PR di tahun depan, membuat kami merasa perlu meningkatkan kapasitas kemampuan. Saat profesi PR tidak meningkatkan kompetensinya, maka dia akan tergilas,” ujar Benny kepada pers di Jakarta, Kamis (15/11/2018),

Bahkan, Kemenkominfo mendukung penuh tema yang dipilih pada Konvensi Nasional Humas 2018 itu. Tahun ini pun, yang terlibat bukan hanya Perhumas, melainkan ada pula organisasi profesi kehumasan lainnya, seperti Forum Humas BUMN.

Ketua Umum BPP Perhumas, Agung Laksamana, pun menambahkan Perhumas sudah bicara dengan Dirjen IKP Kemenkominfo perihal sosialiasi tentang industri 4.0 dan beliau memberikan respon yang baik.

Pada konvensi 2 tahun sebelumnya, Perhumas bermaksud memberi arah agar praktisi humas berpikiran strategis. Sementara, pada 2016, yang dibicarakan dalam konvensi adalah keunggulan Indonesia melalui Indonesia Bicara Baik. Bagaimana dengan tujuan di Konvensi Nasional Humas 2018?

“Untuk tahun ini, dalam persaingan di era industri 4.0, kami ingin humas berperan dalam mewujudkan kekuatan Indonesia. Kami akan mendiskusikan cara humas dalam meningkatkan kapasitas, spesialisasi, kemampuan, bahkan harus mampu membangun analisis ke depan,” lanjut Benny.

Agung kemudian menambahkan, untuk membuat Indonesia memiliki kekuatan bersaing di era industri 4.0, bukan hanya negara dan program pemerintah yang harus mengedepankan prinsip sesuai era digital. Pihak yang berhubungan dengan komunikasi, termasuk praktisi humas, juga harus meningkatkan kapasitas dan bertransformasi menjadi Humas 4.0.

“Semua orang Indonesia adalah humas untuk Indonesia. Jadi, semua orang Indonesia Bicara Baik tentang Indonesia untuk menyosialisasikan hal baik yang berkaitan dengan negara ini,” ujar Agung.

Sebab menurutnya, humas adalah mereka yang berperan membagikan hal baik mengenai stakeholder kepada pihak eksternal, agar tercipta kepercayaan. Pada akhirnya, akan tercipta Agent Word of Mouth yang efektif, terdiri dari komunitas advokasi dan netizen. Hal itu disebut understanding dan reputation. Konvensi Nasional Humas merupakan instrumen untuk meningkatkan wawasan, pemahaman, dan kapasitas, sekaligus spesialisasi humas. Dengan begitu, praktisi PR dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan dan peluang pada era disrupsi saat ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: