Pihak Grab angkat suara mengenai fenomena mitra pengemudi mereka yang berpindah ke perusahaan kompetitornya, yang juga bergerak di bidang transportasi online, Go-Jek.
Pihak Grab mengatakan, mereka telah menerima umpan balik yang menyatakan, banyak mitra pengemudinya yang menyukai pendekatan holistik terhadap program kesejahteraan pengemudi. Grab pun berterima kasih kepada para pengemudi yang telah mempercayai pendekatan holistik tersebut.
"Meskipun pemain yang lebih kecil dan kurang kompetitif mencoba menarik ketertarikan mitra pengemudi kami dengan promosi jangka pendek, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada sebagian besar mitra pengemudi kami yang percaya pada pendekatan jangka panjang Grab untuk mendukung kebutuhan mereka," ujar pihak Grab kepada Warta Ekonomi, Sabtu (17/11/2018).
Menurut beberapa pengemudi, salah satu faktor kekecewaan tersebut adalah sistem berlian yang dianggap merugikan pengemudi. Menanggapi hal tersebut, pihak Grab akui tengah mengumpulkan kritik dan saran terhadap sistem berlian. Grab pun mengklaim berkomitmen untuk memberikan kesejahteraan pada para mitra pengemudi.
"Kami tengah mengumpulkan lebih banyak masukan dan akan membuat perbaikan yang diperlukan pada skema berlian untuk memastikan pendapat mitra pengemudi dapat menjadi lebih baik."
Selain itu, pihak Grab pun berkata, mereka menerapkan langkah komunikasi dua arah agar mitra pengemudi dapat memberikan saran agar perbaikan dapat terus dilakukan. Caranya, melalui kunjungan ke base camps serta komunikasi melalui saluran digital.
"Ini merupakan beberapa langkah komunikasi dua arah yang kami lakukan, di mana para mitra pengemudi kami memberikan masukan terhadap perubahan yang kami lakukan terhadap skema pendapatan mitra pengemudi," tulis pihak Grab mengenai caranya dalam menerima kritik dan saran dari pengemudi.
Sementara itu, terkait masalah keamanan yang beberapa waktu belakangan dialami oleh sejumlah pelanggan, pihak Grab menyebutkan, aplikasinya memiliki landasan keamanan yang berada di luar maupun di dalam aplikasi. Contohnya, penyamaran nomor telepon (baru tersedia di Jakarta), fitur Emergency Button untuk pelanggan, asuransi kecelakaan personal untuk pengemudi dan penumpang, pemeriksaan keamanan untuk mitra pengemudi, dan telematika yang melaporkan kebiasaan mengemudi para mitra.
Pihak Grab menambahkan, "Kami pun berencana meluncurkan fitur Emergency Button pada aplikasi Grab mitra pengemudi pada kuartal pertama 2019. Fitur tersebut telah tersedia pada aplikasi Grab pelanggan."
Sebelumnya, pada Jumat (16/10/2018) lalu, ribuan mitra driver Grab memadati wilayah Kemang, Jakarta Selatan untuk melakukan migrasi ke perusahaan teknologi Go-Jek. Migrasi ini merupakan buntut kekecewaan mereka atas kebijakan tarif dan komisi yang dilakukan oleh Grab.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: