Ketua Umum Komite Persatuan Nasional-Ganti Presiden (KPN-GP) 2019, Yudi Syamhudi Suyuti, mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak malu meminta maaf kepada rakyat lantaran tidak mampu merealisasikan janji-janjinya.
Ia mengatakan, janji Jokowi yang belum direalisasikan ialah mengangkat pegawai honorer menjadi PNS serta menaikkan tunjangan kinerja TNI-Polri hingga 70%.
"Jokowi sebaiknya menjelaskan soal janjinya yang belum direalisasikan ini. Ada apa dan kenapa tidak bisa dijalankan," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (19/11/2018).
Lanjutnya, ia mengatakan Jokowi kesulitan dalam menepati janjinya lantaran neraca keuangan APBN saat ini mengalami defisit.
"Kita tahu pada kenyataannya neraca keuangan APBN saat ini defisit. Tentu tidak mudah menepati janji tersebut. Tapi persoalannya, Jokowi pernah berjanji dan rakyat menunggunya. Jokowi perlu mempertanggungjawabkannya," jelasnya.
Ia mengingatkan bahwa janji seorang pemimpin bukan lah sekedar janji. Sambungnnya, karena janji ini menyangkut orang banyak dan menyangkut kepercayaan.
"Ini soal Trust. Sebaiknya jika tidak mampu melaksanakan janji, Jokowi sampaikan permintaan maaf secara terbuka bahwa dirinya sebagai presiden tidak mampu melaksanakannya. Bisa saja Jokowi menyampaikan janji tidak bisa dilaksanakan karena suatu hal. Jelaskan saja ke rakyat dan TNI-Polri dengan terbuka," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil