Hian Goh, rekan pendiri dan mitra umum di Openspace Ventures, penduduk asli Singapura, membahas mengenai merek lokal di Asia Tenggara yang menembus pasaran.
Ia secara khusus mengidentifikasi tiga pilar di mana merek lokal berhasil memanfaatkan pengetahuan dan kesadaran budaya yang kuat:
Pemberdayaan perempuan
Asia Tenggara tertinggal di belakang bagian lain dunia dalam kesetaraan gender, jadi merek lokal (seperti Cinta Singapura, Bonito dan Wardah Indonesia) bermunculan dengan tujuan eksplisit memberdayakan perempuan di seluruh kawasan.
Belanja hemat
Mendapatkan kesepakatan yang baik (atau persepsi salah satunya) berjalan jauh di Asia Tenggara, seperti yang ditunjukkan oleh pertumbuhan IUIGA Singapura dan Fipper Malaysia.
Hidup Sehat
Menjalani hidup yang panjang dan sehat adalah aspirasi besar bagi penduduk setempat, dan merek yang menempatkan bagian depan dan tengah (seperti Grain Singapura dan Amazin 'Graze Malaysia) menangkap pangsa pasar.
Ini adalah waktu yang menyenangkan di Asia Tenggara dengan "pilar e-commerce pengaktifan" di tempat dan peluang baru yang telah mereka buka di seluruh wilayah untuk bisnis e-commerce baru.
Dalam bulan-bulan dan tahun-tahun yang akan datang, merek-merek asli digital paling keren dari luar negeri akan terus membuat jalan mereka ke Asia Tenggara, tetapi para pengusaha lokal yang relevan secara budaya akan berjuang untuk pangsa pasar bersama mereka. Perlombaan untuk dampak sedang berlangsung.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar
Tag Terkait: