Fengshui, ilmu metafisika yang berkaitan dengan harmoni energi alam dan manusia, semakin mendapatkan perhatian di Indonesia maupun dunia. Di tengah ketertarikan masyarakat terhadap fengshui, sosok Lely Lv telah menjadi konsultan yang berperan penting dalam membantu kesuksesan banyak orang bahkan para konglomerat Indonesia.
Lely Lv mengungkapkan bahwa dunia fengshui atau Chinese metaphysics telah menjadi minat utamanya “Awalnya dari rasa penasaran terhadap jawaban dari berbagai masalah yang dihadapi manusia baik dari segi pribadi maupun lingkungan, kemudian semakin saya belajar dan ternyata dapat membantu orang dalam menyelesaikan masalah mereka, memberikan solusi, dan memberikan jawaban yang mereka cari, rupanya itu membuat saya bahagia,” papar Lely Lv di Jakarta, Selasa, (16/5).
Baca Juga: Kritik Lari-lari Ganjar, Rekam Jejak Anies Baswedan Kena Hajar: Ternyata Keok, Mau Nyinyir Apa Lagi?
Lely Lv memiliki nama asli Leliawati, namun karena bergerak di bidang hitung hitungan dan nama hokinya adalah Lely, sedangkan Lv merupakan marganya, hingga saat ini Lely Lv merupakan personal branding yang hoki bagi dirinya. Lely memulai kariernya sebagai penulis rubrik fengshui di Tribun Batam sejak tahun 2006. Dari Batam, kariernya sebagai konsultan terus berkembang dengan klien-klien dari kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, dan kota-kota lainnya. Bahkan, klien-klien Lely tidak hanya berasal dari Indonesia, tetapi juga dari Singapura, Malaysia, Hongkong, Jepang, Amerika, dan Australia.
Dalam perjalanan kariernya, tantangan terbesar yang dihadapi Lely adalah ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan. “Terkadang, meskipun telah merencanakan dengan baik, hasil yang diperoleh tidak mencapai tingkat maksimal. Hal ini disebabkan oleh peran manusia dalam mewujudkan hasil yang diinginkan. Sebagai seorang konsultan, tentunya saya berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dan bekerja sesuai dengan pola-pola manusia, tetapi akhirnya Tuhan yang menentukan sejauh mana manusia pantas menerima hasilnya,” pungkasnya.
Menangani klien-klien konglomerat memberikan tantangan tersendiri bagi Lely. Ia harus berusaha semaksimal mungkin karena apa pun yang dilakukan oleh para konglomerat melibatkan banyak aspek. Lely berusaha agar perusahaan dan pabrik yang mereka bangun berjalan sesuai dengan harapan, mampu memberikan penghidupan dan menjadi berkat bagi banyak orang.
“Terkadang, dalam hubungan dengan klien konglomerat, pandangan mereka memiliki perbedaan dan pendirian yang kuat. Oleh karena itu, saya terus melakukan konsultasi dan berupaya meyakinkan mereka dengan pola-pola yang ada, sehingga mereka bersedia mengikuti rekomendasi dalam penyusunan layout atau fungsi bangunan yang akan dibangun,” ujarnya.
Baca Juga: Bicara Masalah Korupsi, Demokrat Kritik Penyalahgunaan Kuasa Jokowi: Hanya Eranya Revolusi Mental...
Ciri khas dari Lely adalah pendekatannya yang didasarkan pada data. Ia mengungkapkan bahwa dirinya tidak berbicara berdasarkan indra keenam atau hal-hal mistis, melainkan selalu berpegang pada data yang diberikan oleh klien dan melakukan analisis yang sesuai dengan pola-pola yang ada. Pendekatannya ini menghasilkan kepercayaan dari klien-klien dengan berbagai latar belakang budaya dan kepercayaan yang berbeda.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement