Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Distributor Baju Nike Indonesia Tawarkan Saham Seharga Rp300

Distributor Baju Nike Indonesia Tawarkan Saham Seharga Rp300 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Mega Perintis Tbk perusahaan ritel fashion dan aksesori pria  berencana melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan melepas saham di harga Rp250-Rp300 per saham. Perusahaan dalam aksi ini akan melego sebanyak-banyaknya 230 juta saham. Alhasil, perusahaan akan mengantongi dana Rp57,50 miliar hingga Rp69 miliar.

Direktur Utama Mega Perintis, FX Afat Adinata Nursalim, mengungkapkan jika langkah perusahaan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui IPO merupakan bagian dari strategi meningkatkan kapasitas pendanaan dan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).

“Kinerja perusahaan sampai Juni 2018 masih mencatatkan pertumbuhan, sehingga menciptakan optimisme terhadap prospek bisnis ke depan. Apalagi ada indikasi optimisme dari konsumen, tercermin pada Indeks Keyakinan Konsumen di level optimistis," ucapnya, di Jakarta, Senin (19/11/2018).

Perusahaan mengawali bisnis pada 1999 di bidang garmen yang terfokus pada lini bisnis perdagangan ritel melalui PT Mega Perintis Tbk dan PT Mitrelindo Global,  garmen melalui PT Mega Putra Garment serta perdagangan melalui PT Mitra Perintis Merdeka.

Merek-merek perseroan antara lain, Manzone, MOC, Men’s Top serta distributor Nike Indonesia. Mega Perintis memiliki konsep untuk toko Manzone sebagai one stop shopping for men yang menyediakan pakaian dan aksesori pria.

"Perseroan terus berekspansi dengan beberapa strategi di antaranya, pemasaran tepat guna, pengembangan jaringan dan peningkatan kualitas outlet serta mengembangkan platform e-commerce,” paparnya.

Pada pelaksanaan IPO ini perseroan menunjuk PT Lotus Andalan Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emis efek.

Presiden Direktur Lotus Andalan Sekuritas, Wientoro Prasetyo, menyebutkan, saham yang dilepas ke publik setara dengan 27,71% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan.

"Harga yang ditawarkan sekitar Rp250-Rp300 per saham," katanya.

“Dana hasil IPO yang diraih Mega Perintis, sekitar 43 persen untuk  penambahan modal kerja dan sebesar 31 persen untuk pengembangan usaha melalui penambahan jumlah outlet baru. Sisanya untuk pengembalian fasilitas Short Term Loan (STL) seasonal dari perbankan,” tuturnya.

Selain itu, kata Wientoro, Mega Perintis juga mengalokasikan sebanyak-banyaknya 10% untuk karyawan melalui program Employee Stock Allocation (ESA).

Mega Perintis menargetkan bisa mencatatkan saham di BEI pada 12 Desember 2018 dengan estimasi pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 November 2018. "Bookbuilding rencananya pada 19-22 November 2018 dan masa penawaran awal pada 4-6 Desember," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: