Dalam sebuah kesempatan, Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengaku miris terhadap tren pemuda Indonesia yang memilih menjadi tukang ojek begitu lulus SMA.
Ketua DPP Hanura, Inas Nasrullah, mengatakan jika Prabowo miris, maka para pengemudi ojek pun bisa sebaliknya, merasa miris terhadap Prabowo. Alasannya, Ketum Partai Gerindra itu selalu gagal meski sudah berkali-kali maju di pilpres. Karenanya ia menilai, pasangan Sandiaga Uno itu telah kehabisan logistik.
"Karena melihat mantan mantu Presiden RI ke-2 tersebut selalu tersungkur di pilpres, sehingga kantongnya jebol demi membiayai ambisinya," katanya di Jakarta, Jumat (23/11/2018).
Anggota Penugasan Khusus Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin itu menjelaskan, Prabowo mengukur segala sesuatu berdasarkan materi. Padahal, tukang ojek berjasa besar dalam membantu pemerintah mengatasi kemiskinan.
"Prabowo tidak lagi memandang suatu pekerjaan itu baik atau buruk tapi berapa besar uang yang dihasilkan dari pekerjaan itu," katanya.
Menurut Inas, ucapan Prabowo disebabkan karena selalu mendapatkan sesuatu dengan mudah. Ia mencontohkan pangkat Prabowo di militer.
"Kalau Prabowo merasa miris dengan profesi pengemudi ojek, itu karena dia sudah terbiasa sukses meraup apapun yang dia inginkan di zaman mertua-nya berkuasa di Indonesia, ketika Prabowo ingin keju maka yang didapat keju, ketika Prabowo ingin jadi jenderal maka pangkat letnan jenderal pun dia dapat," terangnya.
"Bahkan ketika pengen anak presiden pun maka Titiek Soeharto yang dia dapat," lanjutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim