Usulan petani milineal agar Sumatera Barat dijadikan sebagai sentral perkebunan manggis di Tanah Air, disambut oleh Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman. Dimulai 2019, target penanamannya ialah satu juta batang.
"Alhamdulillah, kemarin kami dapat kabar baik dari Pak Menteri Pertanian dan Dirjen Hortikultura. InsyaAllah, tahap awal, pusat akan membagikan ratusan ribu batang (bibit manggis)," kata Muhammad Bayu Vesky, eksportir manggis dari PT Bumi Alam Sumatera, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (26/11/2018).
PT Bumi Alam, kata Bayu, mendorong penuh pemerintah pusat untuk menjadikan Sumatera Barat (Seumbar) sebagai sentral manggis di Tanah Air.
"Tahun 2017, produksi manggis Sumbar 35.000 ton setahun. Yang layak ekspor, baru separuh lebih," jelas pria yang juga seorang jurnalis itu.
Jika target tanam satu juta batang manggis ini tercapai satu sampai tiga tahun mendatang, kata Bayu Vesky, maka dapat dipastikan, pada 2025 sampai 2030 nanti, jumlah produksi manggis Sumbar setahun bisa menembus 200 ribu ton. "Itu, kalkulasinya, sebatang manggis memiliki 200 kilogram buah. Itu minimal," ujarnya.
Dia menyebut sejak kran ekspor manggis secara langsung dibuka Mentan ke Tiongkok dengan pengurusan perizinan transparan dan tanpa pungli, maka gairah sektor pertanian manggis dirasakan oleh masyarakat.
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno saat bertemu dengan Direksi PT Bumi Alam Sumatera dan Bupati Irfendi Arbi beberapa waktu lalu, mengaku siap mendorong dan mendukug penuh target tanam satu juta batang manggis di Ranah Minang.
Irfendi Arbi mengatakan bahwa tahun ini, pemerintah daerah juga menganggarkan pembelian bibit manggis dan beberapa bibit hortikultura lain.
Direktur Jendral Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi membenarkan perihal program satu juta manggis di Sumbar yang didukung Kementan.
"Seiring dengan semangat ekspor yang sudah dimulai PT Bumi Alam Sumatera, sehingga harga manggis lebih menggairahkan," kata Suwandi.
Suwandi menambahkan, pemerintah pusat melalui Kementan akan terus bergerak dalam mensejahterakan masyarakat petani. Selain memperkuat semangat bertanam, Kementan mempermudah izin ekspor dari produk yang sudah dipanen petani.
"Pengurusan izin ekspor saja, sekarang sudah dipangkas Pak Mentan menjadi 3 jam," kata Suwandi.
Dia berharap PT Bumi Alam Sumatera nantinya bisa bersama sama dengan dinas terkait dalam mensukseskan program satu juta manggis di Sumbar.
"Kami yakin semangat anak-anak muda, petani, dan eksportir milineal, itu pro-masyarakat petani," tagas Suwandi.
Menurtunya, para anak muda didorong Kementan untuk mengekspor hasil produk hortikultura. Nantinya, bibit manggis akan dibagikan Kementan melalui Dinas Pertanian Sumbar dan kota serta kabupaten.
"Kami sudah data kelompoknya," kata Kadis Pertanian Limapuluh Kota, Eki Purnama dan Kabid Horti, Irsam, terpisah.
Sebelumnya, beberapa waktu lalu, Mentan Andi Amran Sulaiman meminta Gubernur Sumbar dan Bupati Limapuluh Kota untuk fokus mengembangkan sektor pertanian manggis.
"Sekarang petani kita bisa ekspor. Pak gubernur, pak bupati, fokus saja ke manggis. Satu-satu, tapi nyata. Jangan yang lain-lain, satu saja, tapi jalan, ini luar biasa, terharu saya," kata dia saat berada di Situjuah, Limapuluh Kota, Sumbar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: