Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Amankan Stok Pangan Jelang Akhir Tahun, Pemerintah Lakukan Koordinasi

Amankan Stok Pangan Jelang Akhir Tahun, Pemerintah Lakukan Koordinasi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perum Bulog terus melakukan operasi pasar dengan target 15 ribu ton per hari, untuk stabilisasi harga beras medium yang naik di sejumlah daerah. Di Jawa Tengah misalnya, harga beras medium yang biasa dijual seharga Rp9.500 per kilogram naik di Rp10.000 per kg.

"Walaupun realisasinya masih di bawah target, yakni 3.000 ton per hari tapi kita akan ambil langkah itu. Sebab serapan pasarnya rendah. Apalagi kebutuhan masyarakat sekarang belum begitu banyak untuk beras medium," kata Buwas di Jakarta, Kamis (29/11/2018).

Menurut Buwas, operasi pasar sama sekali tidak akan mengganggu persediaan stok beras yang ada di Bulog yang mencapai 2,6 juta ton. Persediaan itu mampu memenuhi Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2019 mendatang.

"Hari ini saja kita masih ada penyerapan di beberapa sentra produksi beras," ujarnya.

Sebaliknya, harga beras di Pasar Beras Induk Cipinang (PIBC) Jakarta malah berangsur turun. Menurut Direktur Operasional dan Pelayanan Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh penurunan terjadi sejak beberapa hari lalu.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, beberapa waktu lalu juga memastikan stok pangan terjaga, bahkan hingga menjelang akhir tahun. Penguatan koordinasi antar institusi terkait terus dilakukan, mengantisipasi permintaan bahan komoditas pangan secara musiman yang akan terus meningkat hingga menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

Secara nasional harga bahan pangan di pasar tradisional di sejumlah daerah cenderung stabil. Di Kabupaten Purwakarta misalnya, lonjakan ataupun kenaikan harga yang dikhawatirkan masyarakat tidak terjadi.

"Setiap hari kita terus monitor harga-harga bahan pangan ini. Ada sedikitnya 42 bahan pangan yang kita pantau," ujar Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM), Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan, Kabupaten Purwakarta, Wita Gusrianita.

Bahan pangan yang ada dalam pantauan itu di antaranya bawang merah, beras, cabe merah, cengkeh, jagung, telur, daging ayam, daging sapi, ikan asin, susu kental manis, sampai terigu.

Dia berharap stabilnya harga bahan pangan ini bisa terus berlangsung sampai tahun baru mendatang. Agar masyarakat bisa tenang dan daya belinya mengalami kenaikan.

Sementara Kementerian Pertanian (Kementan) menjamin ketersediaan daging ayam, sapi dan telur yang dikhawatirkan sejumlah pihak. Kementan menjamin cukup persediaan Hari Raya Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Berdasarkan perhitungan ketersediaan kebutuhan daging sapi dan kerbau bahkan jumlahmya surplus mencapai sebanyak 11.219 ton.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) I Ketut Diarmita menegaskan, berdasarkan ketersediaan dan kebutuhan daging ayam, dapat disimpulkan terdapat potensi surplus atau kelebihan produksi daging ayam tahun 2018 sebanyak 466.445 ton dengan rataan per bulan sebanyak 38.870 ton.

"Potensi produksi DOC (Day Old Chicken/Ayam Umur Sehari-red) Final Stock Broiler (red.ayam pedaging) sebanyak 3.281.345.300 ekor, dengan rataan perbulan sebanyak 273.445.442 ekor atau 62,9 juta ekor per minggu," kata Diarmita.

Adapun potensi produksi daging berdasarkan produksi DOC tahun 2018 jumlahnya mencapai 3.517.721 ton, dengan rataan perbulan sebanyak 293.143 ton. Sedangkan proyeksi Kebutuhan daging tahun 2018 sebanyak 3.051.276 ton, dengan rataan perbulan sebanyak 254.273 ton.

"Di samping perhitungan potensi, kami juga melakukan penghitungan berdasarkan laporan realisasi produksi dari masing-masing perusahaan sampai dengan bulan Oktober 2018," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: