Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

845 UMKM Ajukan Permohonan Dana Bergulir di Indonesia Syariah Fair

845 UMKM Ajukan Permohonan Dana Bergulir di Indonesia Syariah Fair Kredit Foto: LPDB-KUMKM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Braman Setyo resmi menutup pameran Indonesia Syariah Fair (Insyaf) di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (29/11/2018). Dalam kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut tercatat sebanyak 846 UMKM mengajukan permohonan dana bergulir dengan total nilai Rp216 miliar.

"Ini sangat luar biasa memberikan dampak positif karena pelaku usaha sangat membutuhkan pembiayaan dana bergulir dari LPDB," kata Braman Setyo dalam sambutan penutupan.

Braman mengatakan, pihaknya akan melibatkan lembaga perantara, seperti koperasi, modal ventura, dan multifinance untuk menindaklanjuti permohonan pembiayaan dari para UMKM tersebut. LPDB-KUMKM membuka dua skema pembiayaan bagi UMKM, yakni konvensional dengan kisaran bunga antara 4,5-7% per tahun, dan syariah dengan sistem bagi hasil 70:30.

"Kalau memang UKM (konvensional) sudah punya legalitas atau badan hukum bisa langsung mengajukan, tapi kalau enggak punya, UMKM bisa mengajukan melalui lembaga perantara," kata Braman.

Dalam Insyaf 2018, LPDB-KUMKM mengadakan Table Top One on One yang menghadirkan pelaku UMKM dari sejumlah asosiasi dan lembaga pembiayaan, maupun lembaga penjaminan. Tak heran, Insyaf 2018 ini disebut sebagai ajang edukasi, di mana pelaku usaha diberikan pemahaman lebih jauh tentang dana bergulir LPDB-KUMKM, termasuk tata cara pengajuan pembiayaan.

"Jadi, ini banyak edukasinya kepada pelaku usaha. Oleh karena itu, saya berharap dengan acara ini, selain mereka (UMKM) bisa mengajukan akses pembiayaan LPDB, UMKM yang sudah eksis bisa lebih besar lagi, sehingga bisa naik kelas," ujarnya. 

Setelah Insyaf, LPDB-KUMKM akan berkolaborasi, di antaranya dengan kementerian atau lembaga, perusahaan BUMN, dan dekranas guna memperbanyak penyerapan dana bergulir. Dari target penyaluran dana bergulir 2018 sebesar Rp1,2 triliun, Braman memperkirakan bisa tercapai sekitar 80% atau sebesar Rp1 triliun hingga pertengahan Desember nanti.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM Jaenal Aripin mengatakan, para pelaku UMKM yang mengajukan permohonan dana bergulir saat Insyaf berlangsung akan mendapat privilage dari LPDB-KUMKM. Pihaknya, bahkan sudah bekerja sama dengan lembaga keuangan untuk menindaklanjuti permohonan UMKM.

"Ada privilage. Kami akan dorong kalau perorangan kami sudah kerja sama dengan lembaga keuangan. Kalau pembiayaan syariah harus tunggu perubahan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) insya Allah 2019," ungkap Jaenal.

Insyaf 2018 mendapat apresiasi dari sejumlah stakeholders yang hadir. Meski baru pertama kali diselenggarakan, Insyaf mampu menjadi forum yang dinamis karena mendudukan para pelaku usaha dari level ultramikro, hingga skala besar dengan lembaga keuangan bank dan nonbank dalam satu forum yang sama. Karena itu, Insyaf dipertimbangkan untuk dijadikan sebagai agenda rutin setiap tahun.

"Jadi, ada value yang diperoleh dari Insyaf ini yang dari awal tidak kami prediksi. Ternyata, dengan adanya Insyaf ini, kami mampu mempertemukan antara pelaku UMKM mulai dari yang ultramikro sampai atas, maupun lembaga keuangan kami hadirkan dalam satu forum bersama," ujar Jaenal dengan bangga.

"Kedua, dengan adanya Insyaf, UMKM sekarang mulai mengetahui bagaimana akses pembiayaan dari lembaga keuangan bank maupun yang bukan bank termasuk LPDB yang sebelumnya mereka tidak tahu, atau pun kalau mau, tapi takut. Maka, dengan Insyaf ke depan mereka punya harapan bisa akses permodalan dari LPDB," sambungnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: