Badan Pengawas Pemuli (Bawaslu) RI bakal memeriksa rekaman Habib Rizieq Syihab dalam reuni 212 dengan mengandeng kepolisian dan kejaksaan. Atas hal sikap itu Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Habiburokhman menilai sikap Bawaslu berlebihan alias lebay.
"Kami heran dengan sikap Bawaslu RI yang seolah lebay ingin menggandeng kepolisian dan kejaksaan untuk memeriksa pidato Habib Rizieq yang sampai saat ini belum ada laporan dari masyarakat," ujarnya di Jakarta, Selasa (4/12/2018).
Kemudian ia mengungkit kasus videotron pasangan nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang dinilainya mendapat penanganan berbeda. Selain itu, keputusan Bawaslu yang menyebut videotron itu tak melanggar patut dipertanyakan.
"Sikap Bawaslu ini berbanding 180 derajat dengan penanganan kasus videotron Jokowi-Ma'ruf Amin yang baru disikapi Bawaslu sejak terpasang setelah adanya laporan, padahal videotron tersebut juga terpasang sangat mencolok di dekat gedung Bawaslu," jelasnya.
"Yang membingungkan, Bawaslu DKI sudah menyatakan tidak ada pelanggaran karena mereka melakukan pemantauan tetapi hal tersebut seolah diabaikan Bawaslu RI," lanjutnya.
Karena itu, ia meminta Bawaslu bersikap objektif dalam menangani kasus dugaan pelanggaran kampanye. Jangan sampai ada ketidakadilan terhadap paslon tertentu.
"Jangan juga karena Imam Besar Habib Rizieq mendukung Prabowo-Sandi lalu dicari-cari kesalahannya," imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim