Ketua Umum Serikat Pekerja (SP) BUMN Bersatu, Arief Poyuono mengatakan saat ini beberapa BUMN dipimpin orang yang tidak berkompeten lantaran politik balas budi yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Memang banyak kepentingan di BUMN. Saya setuju ada komisaris BUMN yang dari tim pemenangan Jokowi. Tapi itulah fakta (tidak kompeten)," katanya di Jakarta, Selasa (4/2018).
Lanjutnya, ia mengatakan kepentingan politik Jokowi memaksa Menteri BUMN untuk menempatkan para aktivis yang tidak berkompeten sebagai pemimpin BUMN.
"Ketika dia (Jokowi) sudah menang, ini ditempatkan di BUMN. Kita harus terima kenyataan bahwa aktivis pendukung Jokowi ini adalah pengangguran, yang setelah menang ya masuk BUMN," jelasnya.
Ia mencontohkan, seperti, "Memang pengangguran, Eko Sulistyo, Fadjroel Rachman, kalau saya kan pekerja. Kalau para aktivis itu kan pengangguran," terangnya.
Selain itu, ia menegaskan jika paslon nomor urut 02 terpilih, praktik semacam itu akan dihapuskan.
"Nanti kalau Pak Prabowo menang saya jamin itu akan saya tahan. Saya akan cari komisaris yang bisa bekerja," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil