Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bupati Cianjur Diciduk KPK, Kang Emil: Saya Prihatin dan Sedih

Bupati Cianjur Diciduk KPK, Kang Emil: Saya Prihatin dan Sedih Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Bandung -

Satu lagi kepala daerah di Jawa Barat kembali terkena operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK. Kali ini Bupati Cianjur, Irvan Rivano Mochtar yang diciduk oleh tim anti rasuah bersama sejumlah pejabat di Pemkab Cianjur.

Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan dirinya sangat sedih sekaligus prihatin. Pasalnya, di masa kepemimpinannya telah ada tiga kepala daerah di Jawa Barat termasuk Irvan yang harus berurusan dengan KPK.

"Saya prihatin, saya sangat sedih sudah berkali-kali di berbagai forum berkumpul dengan kepala daerah selalu saya ingatkan tiga nilai tadi, integritas, profesional," ujarnya di Bandung, Rabu (12/12/2018).

Kang Emil menjelaskan, sebagai Gubernur telah berusaha memberi masukan kepada semua kepala daerah agar tidak bermain-main dengan jabatan. Namun, semua yang dilakukannya terbilang percuma bila mental dan pribadi dari kepala daerahnya bersikap bobrok.

"Tugas dari saya adalah menjalankan undang-undang memberikan bimbingan nasihat termasuk kepada diri saya sendiri. Tapi ujungnya ok, itu pilihan keputusan batin dari setiap individu. Jadi sistem hebat saja kalau memang individunya punya niat (susah)," terangnya.

Menurut Kang Emil, semua kepala daerah harus memahami niat awal menjadi seorang pemimpin. Jabatan yang diberikan selama lima tahun apa untuk mencari uang atau niatnya membawa perubahan bagi daerah yang dipimpinnya.

"Niat kekuasaan itu mencapai tujuannya mencari nafjah atau apa? Atau mau membawa perubahan. Kalau niatnya mencari nafkah biasanya selalu bermodus," katanya.

Dalam upaya pencagahan korupsi, Emil juga mengaku, telah banyak yang dilakukan. Tapi semua itu hanya bagian kecil dari upaya pencegahan yang harus dilakukan.

Sekadar diketahui, Irvan yang dilantik pada Mei 2016 lalu diduga menerima suap terkait anggaran pendidikan.  

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: