PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat) bersama Al Rajhi Bank Malaysia menandatangani perjanjian kerja sama "Musafir Indonesia Project" di Kuala Lumpur, Malaysia pada Rabu (12/12/2018) lalu.
Chief Executive Officer (CEO) Bank Muamalat, Achmad K Permana mengatakan, hingga Oktober 2018, Bank Muamalat memiliki pangsa pasar sebesar 16% untuk haji regular dan 51% untuk porsi haji khusus (segmen high end) dari total porsi haji nasional. Pangsa pasar haji khusus Bank Muamalat tersebut merupakan penyumbang terbesar dibandingkan dengan bank syariah lain.
"Kami harapkan dengan adanya kerja sama ini dapat mendukung kenaikan porsi haji sebesar 25% di tahun depan," katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/12/2018).
Kerja sama ini menyepakati perihal pengiriman uang (remitansi) mata uang Arab Saudi (SAR) untuk pembayaran visa, hotel, transportasi darat, dan keperluan lain selama jemaah Indonesia berada di Tanah Suci. Melalui ini, perseroan ingin meningkatkan efisiensi dan kecepatan layanan bagi travel haji khusus dan umrah yang bekerja sama dengan Bank Muamalat, sehingga biaya pengiriman remitansi dapat ditekan serendah mungkin.
Sebagai informasi, saat ini Bank Muamalat telah bekerja sama dengan lima asosiasi travel haji khusus dan umrah, sehingga Bank Muamalat telah terkoneksi dengan lebih dari 900 biro travel berizin resmi.
Sebelumnya, kedua bank telah menandatangani nota kesepahaman pengiriman uang untuk pembayaran dam atau denda jemaah haji asal Indonesia pada 5 September 2018 lalu yang juga bertempat di Kuala Lumpur, Malaysia.
Pengiriman uang dari Al-Rajhi Malaysia ke Al-Rajhi Arab Saudi menggunakan platform Amanah Gateway. Di luar musim haji, Amanah Gateway dapat digunakan untuk pengiriman riyal antarpenyelenggara haji (business to business) dari Indonesia ke Arab Saudi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: