Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sosialisasi dan Bimtek OSS Regional Kalimantan: Pemerintah Optimalkan Sinergi Pusat dan Daerah

Sosialisasi dan Bimtek OSS Regional Kalimantan: Pemerintah Optimalkan Sinergi Pusat dan Daerah Kredit Foto: Yosi Winosa
Warta Ekonomi, Balikpapan -

Di tengah banyaknya tantangan yang dihadapi dalam implementasi Online Single Submission (OSS), pemerintah pusat memperkuat sinergi dengan daerah. Caranya dengan mengadakan rangkaian sosialisasi dan bimbingan teknis (bimtek) di berbagai daerah di Indonesia. Kali ini giliran regional Kalimantan yang menjadi tuan rumah.

"Kami terus memperbaiki sistem OSS untuk menjadi user friendly, baik untuk penanaman modal dalam negeri maupun asing, yang (pada akhirnya) bisa memperluas investasi," kata Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri, Bambang Adi Winarso pada Sosialisasi dan Bimtek OSS, Jumat (14/12/2018), di Hotel Grand Senyiur, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Acara ini dilakukan untuk mempertemukan pemangku kepentingan, baik dari pusat maupun daerah untuk duduk bersama sekaligus bertukar cerita dan pengalaman dalam menggunakan sistem OSS. Hal ini dilakukan untuk mempercepat implementasi OSS agar berjalan optimal, sehingga mampu merealisasikan visi kemudahan berusaha sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.

Sosialisasi dan bimtek yang dilakukan di Balikpapan kali ini menjadi penutup dari rangkaian sosialisasi dan bimtek OSS yang diadakan Kemenko Perekonomian sepanjang 2018. Sejak diluncurkan pada 9 Juli 2018, Kemenko Perekonomian rutin menggelar rangkaian sosialisasi dan bimtek OSS di regional berbeda, yakni Semarang pada 23-24 November, Medan 30-31 November 2018, dan Makassar 7-8 Desember 2018.

"Sidoarjo juga sering melakukan pelatihan bagi stakeholders yang membutuhkan informasi terkait OSS. Sedangkan perangkat daerah seperti kecamatan misalnya, melakukan pendampingan kepada pelaku usaha agar mereka tidak perlu jauh-jauh ke PTSP. Untuk melakukan fungsi ini, kami melakukan koordinasi teknis dengan instansi terkait," kata Kepala Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kabupaten Sidoarjo, Ari Suryono.

Dalam perkembangannya, Bambang mengatakan, setidaknya 68.522 pelaku usaha dengan jenis bidang perseorangan telah mendaftar ke sistem OSS atau mendominasi 60% dari total pelaku usaha yang mendaftar. Sedangkan 40% sisanya diisi oleh pelaku usaha nonperseorangan sebanyak 46.620.

Selain itu, jenis penanaman modal yang masuk ke sistem OSS didominasi oleh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebanyak 100.387 pelaku usaha atau sebesar 89% dari total penanaman modal yang masuk, sedangkan 11% sisanya adalah Penanaman Modal Asing (PMA) yang mencapai 11.896 pelaku usaha.

Adapun dari sisi skala usaha, kegiatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mendominasi 64% di sistem OSS atau sebesar 76.628 UMKM dan 36% lainnya adalah kegiatan non-UMKM atau mencapai 42.519 kegiatan usaha.

Tidak hanya itu, hingga 21 November 2018, sistem OSS secara rata-rata per hari mampu menangani 1.325 kali registrasi, 1.047 kali aktivasi akun, 885 Nomor Induk Berusaha (NIB), 974 izin usaha, dan 447 izin komersial atau operasional.

Turut hadir dalam acara ini, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, perwakilan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di seluruh Kalimantan, asosiasi usaha, dan perwakilan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yosi Winosa
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: