Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Lebih Berpengalaman dari Prabowo, Lalu Ma'ruf dan Sandi?

Jokowi Lebih Berpengalaman dari Prabowo, Lalu Ma'ruf dan Sandi? Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, menegaskan kesiapan paslon nomor urut 01 dalam debat Pilpres 2019. Bahkan yakin dengan kemampuan Jokowi-Ma'ruf Amin menghadapi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Menurutnya, jika dilihat dari kualifikasi Jokowi sangat baik, karena merupakan pemimpin yang muncul dari bawah, mulai wali kota, gubernur, kemudian menjadi presiden. Ditambah lagi dengan pengalaman yang telah menjabat presiden. Sehingga memahami seluruh hal ihwal tata pemerintahan yang baik.

'Sementara Pak Prabowo kan belum, Pak Sandi memahami aspek korporasi sehingga kami nggak ada persoalan terkait dengan debat," ujarnya di Jakarta, Sabtu (22/12/2018).

Menurut Hasto, dalam debat tersebut bisa menjadi sarana menyampaikan program kepada rakyat. Karenanya berharap bisa mengembalikan tradisi positif untuk memilih pemimpin berdasarkan rekam jejaknya.

"Debat itu justru jadi tawaran program-program pasangan calon pada rakyat. Ini akan jadi hal yang positif karena dengan momentum debat tersebut kemudian narasi akan bergeser, bukan lagi saling mencela kemudian hanya mengeluarkan hal-hal yang tidak positif dalam tradisi demokrasi kita," terangnya.

Tidak hanya itu, Hasto juga tidak meragukan kemampuan cawapres Ma'ruf Amin. Dinilainya sebagai ulama besar yang sangat memahami tata pemerintahan yang baik serta bisa memberikan solusi.

"Kiai Haji Ma'ruf Amin sosok yang lengkap, tidak hanya sebagai ulama tetapi memahami aspek-aspek pemerintahan yang baik. Sebagai ulama sudah biasa menerima keluh kesah dari rakyatnya sehingga beliau memiliki solusi-solusi yang jitu yang kadang-kadang jawabannya di luar dugaan dari banyak pihak," terangnya.

Hasto juga menanggapi rencana pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang akan dilatih oleh ahli debat profesional. Pemimpin perlu menampilkan originalitas dan pemahaman terhadap kebudayaan nasional.

"Buat apa tampilan dibuat seolah baik tetapi penampilannya tidak memenuhi etika kita sebagai bangsa timur. Gebrak meja itu kan contoh ketidaksesuaian antara etika kita bangsa timur dengan kenyataan yang ada. Nah, untuk itu mari kita melihat bahwa debat itu sekali lagi adalah kontestasi gagasan, kontestasi tentang masa depan kita sebagai bangsa," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: