10 Berita Viral FPI, Mulai Desak Pemerintah Akui Bendera Tauhid Hingga Ikut Campur Urusan PBB
Front Pembela Islam (FPI) adalah salah satu organisasi muslim yang hadir dengan memanfaatkan ruang gerak politik yang lebih luas setelah keruntuhan rezim Orde Baru Soeharto.
Organisasi ini dipimpin oleh Habib Rizieq Shihab ini sering dituding sebagai kelompok yang mendapat perlindungan politik dari beberapa tokoh terkemuka atau bahkan dari aparat keamanan. Kecurigaan ini seringkali muncul karena FPI seakan-akan kebal dari hukum atas aksi-aksi main hakim sendiri yang pernah mereka lakukan.
Berikut adalah 10 berita viral FPI versi Warta Ekonomi:
1. FPI Minta Pemerintah Akui Bendera Tauhid, Jawaban JK 'Jos'
Front Pembela Islam (FPI) meminta pemerintah mengakui bendera yang dibakar di Garut, Jawa Barat pada peringatan Hari Santri merupakan bendera tauhid yang tidak berkaitan dengan ormas mana pun.
Menanggapi hal itu Wakil Presiden (Wapres) RI, Jusuf Kalla, mengatakan pengakuan itu tak perlu dilakukan pemerintah.
2. Rombongan Ansor dan Banser NU Ditolak FPI dan Muhammadiyah
Ratusan massa gabungan organisasi masyarakat (Ormas) dan tokoh adat masyarakat di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) menolak rencana kedatangan Kirab Satu Negeri GP Ansor dan Banser NU ke daerah itu, Minggu (23/9/2018).
Penolakan itu dilakukan pada pintu masuk Pasaman Barat tepatnya di jalan lintas Sinuruik-Talu Kecamatan Talamau dengan membentangkan spanduk pada Minggu siang. Rencananya peserta kirab yang mengusung Islam Nusantara dari Pulau Jawa itu akan singgah mengadakan kegiatan di Pasaman Barat setelah melaksanakan kegiatan di Tapus Kecamatan Padang Gelugur Kabupaten Pasaman.
3. Pentolan FPI Ditetapkan Tersangka Pencemaran Nama Baik NU
Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim) resmi menetapkan Sugi Nur Raharja alias Gus Nur sebagai tersangka kasus pencemaran nama baik. Pentolan ormas Front Pembela Islam (FPI) itu ditetapkan lantaran videonya yang dianggap menghina NU.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, mengatakan berdasarkan dari masukan saksi-saksi ahli, pihaknya menetapkan Sugi Nur Raharja sebagai tersangka.
4. Banser Tantang Aksi Bela Tauhid di Saudi, FPI dan Alumni 212 Berani?
Merespons kasus Imam Besar FPI, Rizieq Shihab yang sempat diperiksa dan ditahan oleh keamanan Arab Saudi, Komandan Densus 99 Barisan Ansor Serbaguna (Banser), Mohammad Nuruzzaman menilai sekarang adalah waktu yang tepat menggelar Aksi Bela Tauhid. Namun aksi itu bukan di Indonesia, melainkan di Arab Saudi.
5. FPI Ikut Campur Urusan PBB, Begini Masalahnya
Beberapa waktu lalu, Sekjen Partai Bulan Bintang, Afriansyah Noor, menegaskan partainya akan berada pada satu barisan dengan pasangan bakal capres-cawapres memiliki latar belakang sebagai ulama. Hal itu yang membuat Front Pembela Islam (FPI) tidak percaya dengan keputusan itu.
Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Slamet Maarif, tidak yakin jika partai besutan Yusril Ihza Mahendra bakal memberikan dukungan kepada pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pemilihan Presiden 2019. Sebab diketahui, hanya Ma'ruf Amin yang berasal dari kalangan ulama.
6. Pentolan FPI Ditetapkan Tersangka Pencemaran Nama Baik NU, Lihat Tanggapan PBNU
PBNU mendukung langkah Polda Jawa Timur yang menetapkan Sugi Nur Raharja alias Gus Nur, yang merupakan pentolan FPI sebagai tersangka kasus dugaan pencemaran nama baik NU.
Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini, mengatakan kasus tersebut disebut sudah lama dibahas oleh para pengurus NU. Karenanya sangat mendukung langkah yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
7. JK Sebut Kepulangan Rizieq Tak Ganggu Jokowi, FPI: Padahal Mereka Panik
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai pulangnya Habib Rizieq ke Indonesia tidak akan mempengaruhi elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf.
Merespons hal tersebut, Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Slamet Ma'arif mengatakan pihak Jokowi takut dan panik bila Habib Rizieq pulang ke Indonesia.
8. Ditetapkan Tersangka, FPI: Gus Nur Bukan Pengurus
Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI), Slamet Ma'arif, mengatakan Sugi Nur Raharja atau Gus Nur yang ditetapkan Polda Jawa Timur sebagai tersangka pencemaran nama baik NU, bukan pengurus atau anggotanya. Melainkan ulama yang sedang mengalami kriminalisasi dan wajib dibela.
"Bukan pengurus dan bukan pula anggota FPI, beliau ulama yang sedang dikriminalisasi makanya kita wajib bela," ujarnya di Jakarta, Kamis (22/11/2018).
9. FPI Jombang Sepakat Tolak HTI, Dukung Banser?
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Front Pembela Islam (FPI) Jombang membantah telah membuat pernyataan menolak ormas terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) hidup kembali di tanah air.
Ketua DPW FPI Jombang, Muhammad bin Abu Bakar Assegaf, mengatakan terkait insiden pembakaran bendera HTI di Garut, Jawa Barat (Jabar) beberapa waktu lalu, terdapat dua kemungkinan yaitu pelaku pembakaran dinilai sengaja melakukan penghinaan atau minimnya pengetahuan hukum oknum tersebut.
10. Waduh, FPI Bersedia Jika Diundang Jokowi
Partai koalisi pendukung Presiden Jokowi kini tengah menyusun visi-misi untuk Nawacita jilid II. Bahkan dikabarkan bakal melibatkan ormas yang ada di Indonesia. Menanggapi hal itu, FPI bersedia menerima undangan jika diminta hadiri pada pertemuan tersebut.
Juru bicara FPI, Slamet Maarif, mengatakan pihaknya bersedia jika menerima undangan dari pihak koalisi Jokowi. Hanya saja, yang terpenting pada Pilpres 2019 mendatang ada pemimpin baru pengganti Jokowi. Namun sejauh ini, tambahnya belum ada komunikasi dari pihak koalisi itu.
"Yang penting 2019 ganti presiden," katanya di Jakarta, Selasa (7/8/2018)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: