Regulator pasar China mengatakan, Tesla akan menarik kembali 14.123 kendaraan Model S yang mereka impor ke negara tersebut, Jumat (18/1/2019). Hal itu karena airbag dari kendaraan Model S itu dinilai bisa menyebabkan mematikan.
Berdasarkan laporan dari TechCrunch, penarikan itu merupakan bagian dari penindasan industri terhadap airbag depan buatan Takata. Menurut catatan dari Departemen Transportasi Amerika Serikat, airbag itu juga melibatkan sekitar 37 juta kendaraan, termasuk merek-merek utama seperti Toyota dan Ford.
“Airbag itu menggunakan propelan yang dapat merusak komponen airbag dan menyebabkan cedera serius, bahkan kematian,” tulis TechCrunch dalam laporannya.
Tak hanya di China, Tesla juga menarik sedannya yang menggunakan airbag Takata dari seluruh dunia. Dalam penyataan resminya, perusahaan mengklaim kerusakan airbag terjadi karena beberapa faktor, seperti usia. Penarikan kembali itu tidak memengaruhi kendaraan Model S, Roadster, Model X, atau Model 3 yang harganya lebih kompetitif.
Berdasarkan notifikasi di situs web Administrasi Negara China, kendaraan yang ditarik oleh Tesla adalah mobil Model S yang diproduksi antara Februari 2014 hingga Desember 2016. Hingga saat ini, belum ada komentar lebih lanjut dari pihak Tesla selain pernyataan melalui blognya.
Kemunduran itu terjadi ketika Tesla melakukan ekspansi ke pasar mobil terbesar di dunia dan memanfaatkan upaya Beijing untuk menghapus mobil berbahan bakar fosil untuk China secara bertahap. Baru-baru ini, perusahaan sepakat dengan pemerintah Shanghai untuk membangun Gigafactory pertamanya di luar Amerika Serikat. Dalam pabrik itu, mereka akan fokus memproduksi mobil Model 3 untuk konsumen China. Namun, belum ada tanggal resmi untuk pabrik beroperasi secara keseluruhan.
Meskipun memiliki potensi besar, China telah menjadi sumber utama kecemasan Tesla selama beberapa bulan terakhir. Hal itu karena meningkatnya ketegangan perdagangan dan kemunduran subsidi pemerintah untuk kendaraan hijau. Tesla merespons kebijakan itu dengan memangkas harga Model 3 sebesar 7,6% bagi China untuk menetralkan tarif berat pada mobil impor.
Sebelumnya, perusahaan yang berbasis di Palo Alto itu juga menarik kembali 8.898 kendaraan Model S di China karena baut yang terkorosi. Saat itu, mereka mengklaim hal tersebut tidak berpotensi menyebabkan kecelakaan atau cedera.
Perusahaan yang berbasis di Palo Alto sebelumnya menarik kembali 8.898 kendaraan Model S di China karena baut yang terkorosi, yang diklaimnya pada saat itu tidak menyebabkan kecelakaan atau cedera.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: