Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

LPDB-KUMKM Gaet Mitra ke Provinsi Termuda di Indonesia

LPDB-KUMKM Gaet Mitra ke Provinsi Termuda di Indonesia Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Tarakan -

Kalimantan Utara merupakan salah satu provinsi yang minim menyerap pembiayaan dana bergurlir LPDB-KUMKM. Hingga saat ini total penyaluran dana bergulir di provinsi termuda di Indonesia ini baru sebesar Rp12 miliar. Untuk itu, LPDB-KUMKM menggelar Sosialisasi dan Bimbingan Teknis guna menggaet pelaku usaha koperasi dan UMKM dalam mengakses dana bergulir lebih banyak lagi di Tarakan, Kalimantan Utara, Rabu (23/1/2019).

“Ini kesempatan emas diberikan oleh LPDB, dan belum tentu ada lagi di sini. Karena itu kami mohon dukungan di acara ini supaya dirasakan manfaatnya bagi pelaku usaha koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Utara,” papar Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM, Jaenal Aripin.

Pada tahun 2018, LPDB-KUMKM menyiapkan dana bergulir untuk Kaltara sebesar Rp100 miliar. Namun minimnya respons dari mitra akhirnya realisasinya jauh dari target, yakni hanya 5 proposal pengajuan yang masuk dalam tahap analisis. Sedangkan 13 proposal lainnya harus dikembalikan karena tidak memenuhi syarat pengajuan, salah satunya terkait laporan keuangan.

“Kami ucapkan terima kasih acara bisa berjalan dengan baik, kami mohon maaf jika apa yg diharapkan gerakan koperasi dan UMKM belum terlalu optimal, maka ini jawaban agar penyerapan dana bergulir bisa optimal,” tandasnya.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie mengakui masalah sumber daya manusia (SDM) rendah mempengaruhi tingkat penyerapan dana bergulir di Kalimantan Utara. Karena itu, menindaklanjuti acara Sosialisasi dan Bimtek LPDB-KUMKM, dirinya menginstruksikan Disperindagkop dan UMKM Kalimantan Utara untuk membuat pelatihan peningkatan SDM bagi pelaku usaha koperasi dan UKM.

“Saya minta lakukan pelatihan cara buat proposal, kalau ada tenaga pendamping yang dilibatkan itu akan lebih baik supaya pelaku UMKM dibenahi masalah SDM,” kata Irianto.

Sejak ditetapkan sebagai salah satu daerah otonomi baru pada 2018, Kalimantam Utara sedang berupaya untuk membangun fondasi ekonominya, dengan cara mengoptimalkan peran koperasi dan UMKM. "Dana bantuan pemerintah banyak sekali, manfaatkan fasilitas dengan baik supaya bisa tumbuh berkembang,” imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: