Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menkominfo Angkat Program NextiCorn di World Economic Forum 2019

Menkominfo Angkat Program NextiCorn di World Economic Forum 2019 Rudiantara, Menkoinfo | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Davos -

Di tengah perhelatan World Economic Forum 2019 di Davos, Swiss, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, menggandeng representasi dari pemerintahan dan swasta untuk bersama mempromosikan sektor bisnis rintisan Indonesia kepada para pemangku kepentingan global. Sektor bisnis rintisan diwakili oleh CEO Tokopedia, William Tanuwijaya, sebagai salah satu unicorn di Indonesia, selain Go-Jek, BukaLapak dan Traveloka.

Rudiantara mengatakan, Indonesia, yang memiliki lebih dari 264 juta penduduk (2/3-nya berada di usia produktif 15-64 tahun) telah mengalami penetrasi teknologi komunikasi yang cukup baik – 105 juta penduduk telah menjadi pengguna internet aktif, 173 juta lainnya pengguna ponsel, 96 juta diantaranya pengguna media sosial dan ada 28 juta penduduk merupakan konsumen e-dagang aktif.

"Maka tak heran, satu dekade ini, bisnis e-dagang Indonesia telah menjadi pendorong ekonomi yang fenomenal dengan angka pertumbuhan 17% per tahun. Tercatat sepanjang 2017 lalu, sektor bisnis rintisan digital di Indonesia meraih nilai investasi hingga $4 miliar," ujar Rudiantara dilansir dari keterangan resmi, Kamis (24/1/2019).

Menurutnya, salah satu bentuk peran pemerintah Indonesia dalam mengakselerasi ekonomi digital di negara tersebut hadir lewat program Nexticorn – sebuah wadah yang telah memfasilitasi 1.035 pertemuan dan 2.020 koneksi antara 70 bisnis rintisan terpilih di Indonesia dengan 89 investor lokal & asing.

Sebelumnya, di acara Konvensi NextiCorn pertama yang digelar Oktober lalu di Bali, Menkominfo menegaskan komitmennya untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis rintisan Indonesia dan menjadikan negara ini ‘surga’ bagi industri digital, di bawah satu payung Badan Penyelenggara Program NextiCorn. 

Pada fase NextiCorn Two, pemerintah menargetkan lebih dari 15.000 jejaring dengan fokus pada investor asing dari Jepang, Singapura, Korea Selatan dan Amerika Serikat. Pemerintah telah berkomunikasi dengan lebih dari 150 investor potensial dari negara-negara tersebut, antara lain: Accel Partners, SoftBank Ventures Korea, Temasek, Yahoo! Japan Capital, LINE Ventures, East Ventures, Eight Roads, Quona, Reinventure and Jubilee Capital Management.

Pada sesi Media Dinner yang diadakan 24 Januari 2019, Menkominfo Rudiantara dalam pidatonya berjudul Indonesia is Poised to Benefit from the Digital Revolution kembali menegaskan misi Indonesia untuk menjadi ‘Energi Digital Asia’. Saat ini, Indonesia telah menjadi penyuplai industri digital mayoritas di Asia Tenggara, sebagai tempat lahir bagi 4 dari 10 unicorn yang ada di wilayah ini. 

Startup NextICorn adalah perusahaan berbasis teknologi yang telah memperoleh pendanaan luar sebesar US$100.000 atau pendanaan mandiri dengan tingkat pertumbuhan tertentu. Startup juga harus terdaftar dan berbadan hukum baik PT maupun PMA dan memiliki sekurangnya satu pendiri berkebangsaan Indonesia dengan kepemilikan saham minimal 25%.

“Program Nexticorn mempertemukan investor-investor unggulan dunia dengan startup-startup teknologi Indonesia dengan potensi pertumbuhan yang tinggi sehingga menjadi perusahaan yang berdampak besar. Proses kurasi investor dan startup dilakukan bersama dengan perusahaan jasa profesional kelas dunia, sehingga hasil kurasinya pun berkredibilitas tinggi.” ujar Rudy Ramawy, Chief of NextICorn’s Portfolio Committee for VC Classification and Startup Curation.

Di sejumlah agenda WEF, Menkominfo berulang kali membahas mengenai Nexticorn – baik kepada delegasi dalam acara jamuan makan malam, hingga sesu audiensi dengan wartawan internasional. Pemerintah optimis, dengan sejumlah langkah strategis, Indonesia akan menjadi yang terdepan dalam ekonomi digital di ASEAN.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: