Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada membagikan hasil riset klasifikasi data di era komputasi awan dalam sektor kesehatan, Senin (11/2/2019). Pihak CfDS menilai klasifikasi data bisa menjadi alternatif untuk melindungi dan menjaga kerahasiaan data kesehatan.
Melalui klasifikasi data, Peneliti CfDS Anggika Rahmadiani Kurnia berharap dapat membantu pemerintah merancang dan merumuskan formula kebijakan yang berkaitan dengan sektor kesehatan. Data-data yang telah dikategorisasikan dapat disimpan, diproses, dan ditransmisikan ke seluruh organisasi melalui platform seperti komputasi awan.
"Dari hasil penelitian, kami membagi (kategori) datanya berdasarkan sensitivitas dan manajemen risiko," ujar Anggika di Hotel Sultan, Jakarta.
Dari segi sensitivitas, data diklasifikasikan menjadi data umum, data terbatas, dan data confidential atau rahasia. Sementara dari segi manajemen risiko, data terbagi menjadi data strategis, data tinggi, dan data rendah.
Anggika berkata, "Sektor kesehatan tergolong krusial karena menghimpun data penduduk dari yang paling detail sampai yang paling strategis. Ini bisa diatur dengan klasifikasi data."
Baca Juga: BIT Super Cloud Bantu Transformasi Bisnis Komputasi Awan
Baca Juga: 15 Lowongan Pekerjaan Terkait Cloud Computing yang Paling Banyak Dicari
Nantinya, pihak penyimpan data bisa menggunakan data individu jika berkaitan dengan tujuan kajian. Misal mengenai pola penyakit menular, pola konsumsi, atau distribusi penyakit dengan tipe jenis penduduk dengan okupasi tertentu, seperti DBD atau malaria.
"Kostumisasi aplikasi melalui komputasi awan lebih mudah dan fleksibel, sehingga data yang diolah juga dapat bersumber dari berbagai departemen dan dapat diakses bersama," papar Anggika.
Data merupakan aset para pelaku industri untuk berkompetisi di era digital. Dengan segala interaksi yang terekam di dalamnya, data menyimpan informasi strategis dan nonstrategis bagi individu hingga negara.
Dirjen Aptika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan pun menambahkan, "Sebagai upaya untuk memudahkan pelaku industri dalam mengintegrasikan data, perlu dilakukan klasifikasi data, yang juga berfungsi untuk melindungi data konsumen dari potensi serangan siber sekaligus mengembangkan potensi industri."
Seminar yang diadakan itu juga bekerja sama dengan Kemenkominfo. Melalui seminar diseminasi hasil riset itu, CfDS dan Kemenkominfo berharap dapat menciptakan kesadaran publik akan peranan klasifikasi data dan perkembangan implementasinya di Indonesia, khususnya di sektor kesehatan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti