Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dari Omzet Rp94.500, Kini Koperasi Binaan LPDB-KUMKM Nilainya Capai Rp7 Miliar!

Dari Omzet Rp94.500, Kini Koperasi Binaan LPDB-KUMKM Nilainya Capai Rp7 Miliar! Kredit Foto: LPDB-KUMKM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil (LPDB-KUMKM) mampu membawa perubahan ekonomi bagi masyarakat. Salah satunya terlihat dari perkembangan yang terjadi di Koperasi Serba Usaha (KSU) Rejosari yang terletak di Jalan Swadaya, Rejosari, Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau.

Koperasi ini dibentuk sejak April 1988 atas desakan ekonomi rakyat dan fokus pada unit simpan pinjam. Berkat komitmen kepatuhan tinggi serta pinjaman modal dana bergulir yang diberikan LPDB-KUMKM, koperasi ini berhasil mendapatkan beberapa keuntungan.

Baca Juga: Koperasi Indonesia Dinilai Butuh Pembenahan untuk Hadapi Persaingan Global

Salah satu keuntungan yang didapat yaitu adanya kenaikan omzet pesat. Pada awal terbentuk KSU Rejosari, omzet yang didapatkan hanya Rp94.500. Hingga saat ini nilainya sudah hampir mencapai Rp7 miliar.

Selain itu, kenaikan jumlah anggota juga menunjukkan peningkatan yang diraih oleh KSU Rejosari. Sebelum mendapatkan bantuan dana pemerintah, anggota awal berjumlah 127 orang. Saat ini anggota sudah mencapai 320 orang.

"Hasil itu telah mewujudkan capaian yang maksimal, Rejosari sudah memiliki aset dan sertifikat serta sudah membangun gedung dengan ukuran 10x18 m 2 lantai. Semuanya adalah bantuan dana dari pemerintah yang kami bangun dengan penguatan modal," ujar Ketua Koperasi KSU Rejosari Elwi ketika ditemui di kantor KSU Rejosari, Pekanbaru, Riau beberapa waktu lalu.

Baca Juga: "Koperasi Harus Menjadi Kebanggaan Nasional"

Capaian itu tidak terlepas dari peran LPDB-KUMKM yang telah menyalurkan dana bergulir kepada KSU Rejosari pada tahun 2011 dengan suntikan dana yang diberikan sebesar Rp500 juta. Hingga terakhir yang diberikan di tahun 2014 sebesar Rp3 miliar.
Dalam kurun waktu 21 tahun perjalanan koperasi ini sudah menorehkan sejumlah kemajuan. Pada 2016 meraih penghargaan dari Walikota Pekanbaru sebagai Koperasi Terbaik se-Indonesia dengan aset lebih dari Rp6,8 miliar.

KSU Rejosari pada akhirnya menjadi role model di Kota Pekanbaru. Koperasi ini telah menjadi contoh bagi koperasi lain yang berada di luar pulau, yaitu Sumatra dan Jawa.
Mereka mengadakan studi banding di KSU Rejosari dengan tujuan mempelajari bagaimana menyatukan persepsi setiap anggota, sehingga mampu memajukan koperasi.

“Saya punya harapan tinggi kepada LPDB ke depannya, hendaknya LPDB yang kita dambakan sebagai lembaga keuangan yang berpihak pada koperasi bukan kepada Rejosari saja tetapi untuk Indonesia, kita berharap akan dapat diberikan kemudahan peminjaman, terutama kepada koperasi yang sudah dijamin sehat agar dipermudah, dan bunganya diperkecil lagi," tutup Elwi.

Baca Juga: Alokasikan Rp5 Miliar Dana Bergulir di 2019, LPDB-KUMKM Siapkan Strategi Ini

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: